RANCAH POST – Jalanan di Buenos Aires dipenuhi ratusan wanita Argentina yang melakukan aksi unjuk rasa. Hanya saja aksi unjuk rasa itu dilakukan tak biasa, mereka yang mengikuti aksi unjuk rasa tersebut terlihat topless alias bertelanjang dada. Tuntutan mereka adalah hak berjemur setengah telanjang di pantai, Kamis (9/2/2017).
Mereka menginginkan hak yang sama dengan kaum adam. Aksi unjuk rasa itu dilakukan usai sejumlah polisi meminta para wanita yang berjemur setengah telanjang menutupi tubuhnya. Langkah polisi itu rupanya memicu demonstrasi di sejumlah wilayah, khusunya di Buenos Aires.
Dalam aksi unjuk rasa itu, wanita yang melakukan demo topless itu mengecat tubuh mereka dengan sejumlah tulisan. Grace Prounesti Piquet (33) salah satunya, di menulis di punggungnya bahwa payudara bukan kejahatan dan menuliskan kata ‘memalukan’ pada bagian tubuh lainnya.
Di banyak tempat, ketika seorang wanita melaporkan kekerasan gender, mereka tidak mendengarkan, tetapi ketika seorang wanita menunjukkan payudaranya mereka mengirim begitu banyak polisi.
Polisi memberikan pembelaan bahwa aksi para perempuan berjemur topless itu merupakan tindakan cabul. Pasal pidana pun digunakan kepolisian untuk membenarkan tindakan mereka dan menyuruh wanita yang topless itu meninggalkan pantai. Hal ini berbanding terbalik dengan keputusan hakim pengadilan yang baru-baru ini memperbolehkan perempuan berjemur sembari telanjang dada di pantai.