RANCAH POST – Media Arab Saudi dan media Suriah dikabarkan tengah saling klaim perihal kondisi kesehatan Presiden Suriah Bashar Assad. Menurut laporan media Arab Saudi dan Libanon, Presiden Bashar Al-Assad terkena stroke lantaran mengalami tekanan psikologis akibat terjadinya perang sipil di Suriah. Sementara media Suriah sendiri menyebutkan kabar tersebut merupakan kebohongan belaka.
Surat kabar Al-Mustaqbal misalnya, surat kabar ini mengklaim bila pihaknya menerima informasi dari Suriah yang menyatakan bahwa Bashar Assad Presiden Suriah terkena infark serebral (kematian sel-sel otak yang disebabkan kekurangan oksigen) alias stroke. Assad pun dirawat di salah satu rumah sakit di Damaskus dan berada dalam pengamanan yang sangat ketat. Begitu juga dengan Al-Arabiya dan Okaz, dua media Arab Saudi ini menyampaikan laporan bahwa Presiden Suriah Bashar Assad menderita penyakit tumor otak dan berada dalam perawatan tim medis Suriah dan Rusia.
Hal yang sama diutarakan Asharq al-Awsat, surat kabar Arab Saudi yang berpusat di Kota London Inggris. Surat kabar ini menyebutkan bila kesehatan pemimpin Suriah itu memburuk akibat tekanan psikologis imbas dari perang saudara yang terjadi di Suriah. Spekulasi mengenai kondisi kesehatan Bashar Al-Assad ini muncul dikarenakan beberapa minggu terakhir Assad tidak muncul dihadapan publik.
Sementara itu, pemerintah Suriah melalui kantor berita SANA menyampaikan kecaman kepada sejumlah media Arab Saudi yang menyebutkan bahwa Presiden Bashar Assad sakit parah. Sebagaimana pernyataan kantor Kepresidenan Suriah, Bashar Assad bekerja sebagaimana biasa.
“Presiden Assad dalam kondisi kesehatan yang sangat baik dan kami membantah laporan-laporan tersebut. Rakyat Suriah sudah kebal dengan kebohongan dan sindiran gelap,” demikian kantor Kpresidenan Suriah mengeluarkan pernyataan sebagaiaman dilansir Reuters, Selasa, 31 Januari 2017.