RANCAH POST – Diberitakan sebelumnya, tiga mahasiswa UII meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan pendidikan dasar Mapala UII di Gunung Lawu Lereng Selatan, Tawangmangu, Jawa Tengah. Kegiatan diksar Mapala UII yang menewaskan tiga orang mahasiswa tersebut dilaksanakan sejak 13-20 Januari 2017.
Ketiga mahasiswa UII meninggal dalam diksar Mapala UII tersebut adalah Ilham Nurfadmi Listia Adi (20), Syait Asyam (20), dan Muhammad Fadhli (20).
Tak hanya menyebabkan tiga mahasiwa UII meninggal, Rektor UII Harsoyo, juga menyebutkan lima orang lainnya dirawat secara intensif. Kelimanya dirawat intensif usai menjalani pemeriksaan yang kedua kalinya di JIH, Selasa (23/1/2017) kemarin.
Harsoyo sendiri mengakui bahwa dalam diksar Mapala UII tersebut ada tindak kekerasan yang dilakukan oleh panitia. Hanya saja tim internal UII yang sedang mengumpulkan informasi dari peserta diksar Mapala UII masih belum bersedia mengungkapkannya. “Memang terdapat kekerasan,” terang Harsoyo, Rabu (25/1/2017).
Dengan adanya kekerasan yang mengakibatkan tiga mahasiswa UII meninggal, pihak rektorat mengambil langkah tegas dengan membekukan sementara waktu seluruh kegiatan Mapala UII dan kegiatan yang bersifat outdoor lainnya.
Langkah tegas ini diambil supaya kejadian serupa tidak terulang. Adapun pembekuan sementara tersebut berlaku sampai batas waktu yang tidak ditentukan. “Mapala saja yang dibekukan. Kalau UKM lain yang dibekukannya hanya kegiatan di outdorr saja,” ujar dia.
UII, masih kata Harsoyo, akan melakukan evaluai secara menyeluruh semua kegiatan kemahasiswaaan. Evaluasi ini, merupakan bentuk perbaikan kegiatan untuk ke depan yang mengacu pada prinsip anti kekerasan. “Kegiatan ini sudah dilaksanakan sebanyak 37 kali sejak UII berdiri. Namu baru kali ini ada masalah dan ada korban,” ucapnya.