BERITA TASIKMALAYA, RANCAH POST – Tim medis RSUD Dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, Jawa Barat dikabarkan tak bisa melakukan operasi karena tidak tersedianya sejumlah alat kesehatan dan obat. Hal ini tak lain karena rumah sakit tersebut kekurangan biaya operasional sejak bulan September tahun kemarin.
Tidak tersedianya obat bius dan alat kesehatan itu karena pihak distributor berhenti mengirimkan pasokan lantaran RSUD Dr Soekardjo menunggak pembayaran. Tak hanya obat bius, obat-obatan untuk penyakit tertentu pun tak lagi tersedia.
Padahal di RSUD Dr Soekardjo Tasikmalaya Jawa Barat sendiri ada sekitar 500 pasien rawat inap dan 7000 pasien rawat jalan yang harus memperoleh pelayanan kesehatan. Kondisi seperti itu pun membuat sejumlah pasien terpaksa dipulangkan dan sebagian lagi dirujuk ke rumah sakit milik swasta.
“Mereka memiliki aturan, lebih dari 90 hari menunggak, mereka tidak akan mengirim pasokan. Ini saya sayangkan karena kasihan kan orang miskin yang mau operasi jadi tertunda karena adanya aturan tersebut,” ujar Direktur RSUD Dr Soekardjo, H. Wasisto, Rabu (18/1/2017).
Wasisto menuturkan, ada 50 perusahaan farmasi yang menjadi rekanan pihak rumah sakit, 20 perusahaan farmasi di antaranya menghentikan pasokan. “Kami rumah sakit yang menangani pasien miskin. Tidak mungkin kami tidak bayar, pasti kami bayar. Tapi lantaran terlambat entry dan verifikasi kok jadi warga miskin yang jadi korban?” ujar dia.
Pihak RSUD Dr Soekardjo sendiri menyebutkan ada dana sekitar Rp27 miliar yang belum mereka terima, yakni tunggakan Jamkesda Kabupaten dan Kota Tasikmalaya sebesar Rp7 miliar dan dana BPJS Rp20 miliar yang belum dicairkan. Untuk mengatasi hal tersebut, pihak rumah sakit pun meminjam uang ke bank guna memenuhi keperluan pasien.