RANCAH POST – Kasus dugaan pilot Citilink mabuk saat hendak menerbangkan pesawat, memakan korban. Dua petinggi maskapai anak usaha Garuda Indonesia tersebut yakni Albert Burhan Direktur Utama Citilink dan Direktur Operasional Citilink Hadinoto Soedigno mengundurkan diri.
Pengunduran diri keduanya diumumkan di akhir konferensi pers yang dilakukan manajemen Citilink di Jakarta, Jumat siang (30/12/2016) kemarin. “Pengunduran diri itu merupakan bentuk tanggung jawab atas insiden tersebut,” ujar Vice President Corporate Communication Citilink, Benny S. Butarbutar.
Hanya saja, pengunduran diri kedua petinggi Citilink yang merupakan buntut dari Pilot Citilink mabuk itu mesti memperoleh persetujuan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan pemegang saham maskapai Citilink.
Albert menjabat sebagai CEO Citilink belum genap dua tahun, ia menggantikan Arif Wibowo yang kini menjabat Direktur Utama Garuda Indonesia. Sebelumnya, Albert menjabat sebagai Direktur Keuangan Citilink sejak Agustus 2012. Albert juga pernah menempati posisi Vice President Treasury Management Garuda Indonesia periode 2005 hingga 2012.
Albert menyampaikan pengunduran dirinya usai menerangkan tiga hal dasar yang dilanggar oleh Tekad, si Pilot Citilink mabuk. “Mulai dari melakukan tindakan yang ceroboh, hingga tidak mengindahkan prosedur kerja,” ujar Albert melalui keterangan resmi.
Perilaku Pilot Citilink mabuk Tekad Purna tersebut, lanjut Albert, berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan. Tekad juga diberhentikan lantaran dinilai melakukan kesalahan fatal dan tidak profesional dalam bertugas. “Kami mohon maaf atas tindakan tak menyenangkan tersebut,” ujar Albert.