RANCAH POST – Guyuran hujan deras yang melanda Bima dan Sumbawa nyatanya membuat sejumlah daerah dilanda banjir. Akibat banjir Bima itu, ribuan rumah dikabarkan terendam. Banjir Bima ini pula tak hanya terjadi di Kota Bima, tapi menerjang Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa, NTB.
“Di wilayah Sadia, Lewirato, Jati Wangi, Melayu, dann Pena Na’e, banjir mencapai ketinggian dua meter,” tutur Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.
Alhasil, akibat banjir Bima yang mencapai hingga ketinggian dua meter itu, warga pun harus dievakuasi. Tak hanya warga saja, tahanan yang mendekam di Lapas Kota Bima pun haus dievakuasi karena adanya banjir tersebut.
Kini, sebagaimana penuturan Sutopo, pasca terjadinya banjir Bima itu, aktivitas warga di Kota Bima belum sepenuhnya normal dan air pun terpantau ulai surut. “Kantor pemerintahan hingga sekarang masih tutup dan sebagian jaringan telepon juga ikut mati. Oleh karenanya, pendataan dan evakuasi masih berlangsung,” kata dia, Kamis (22/12/2016).
Dari pendataan yang dilakukan BNPB, yang dibutuhkan korban banjir Bima dan sekitarnya yaitu berupa makanan, selimut, bahan bakar dan obat-obatan. Banjir sendiri diakibatkan turunya hujan yang terjadi terus menerus sejak hari Selasa sampai hari Rabu. BNPB mencatat, tingginya curah hujan yang mengguyur Kota Bima dikarenakan adanya pengaruh siklon tropis Yvette. “Siklon itu berpengaruh terhadap curah hujan hingga menjadi ekstrim dan menyebabkan meluapnya sejumlah sungai di Bima dan sekitarnya,” ujarnya.