RANCAH POST – Meski di sejumlah daerah pemadaman listrik kadang dilakukan tanpa pemberitahuan dan membuat jengkel, hal tersebut masih jauh lebih baik dari saudara kita yang ada di ujung timur Indonesia, Papua.
Betapa tidak, seperti dua desa di Papua ini, Desa Puay dan Desa Yokiwa justru belum memperoleh pasokan listrik dari Perusahaan Listrik Negara semenjak 76 tahun yang lalu atau tepatnya sejak tahun 1940. Mau tak mau, penduduk desa di Papua itu pun harus rela beraktivitas tanpa penerangan yang memadai.
Kini, setelah sebelumnya hanya memanfaatkan genset pemberian Pemkab Jayapura untuk mendapatkan aliran listrik dari sore hingga malam hari, penduduk di dua desa tersebut akan merasakan listrik selama 24 jam penuh.
Hal ini berkat PT Perusahaan Listrik Negara ( PLN) Papua dan Papua Barat yang menditribusikan saluran listrik sebagai kado natal bagi masyarakat Papua dan Papua Barat dari salah satu BUMN itu. Penyaluran listrik ini ditargetkan akan selesai pada 24 Desember ke 60 desa di Papua, sebagaimana dikatakan GM PLN Papua dan Papua Barat, Yohannes Sukrislismono.
Sementara itu, dikatakan Kepala Desa Puay, Enos, “Listrik ini merupakan anugerah dari Tuhan yang diberikan kepada kami. Kepada PLN, kami ucapkan terima kasih karena memberikan listrik setelah sekian lama sejak terbangunnya desa ini. Dulu untuk mendapatkan listrik, kami hanya mengandalkan genset.”
Untuk mencapai dua desa di Papua tersebut, butuh waktu dua jam perjalanan dari Jayapura dan melewati tepian Danau Sentani. Desa Yokiwa sendiri berjarak empat kilometer dari Desa Puay. Desa Puay kondisinya jauh lebih parah, rumah penduduk yang memiliki jarak sepuluh meter itu sama sekali belum mendapatkan pasokan listrik.