RANCAH POST – Acara KKR Sabuga yang digelar di Tamansari, Bandung, Jawa Barat, Selasa (6/12/2016) kemarin mendapat protes dan sempat dihentikan sejumlah orang yang tergabung dalam sebuah ormas.
Berkenaan dengan kegiatan KKR Sabuga tersebut, pihak PAS (Pembela Ahlu Sunnah) yang disebutkan merasa keberatan dengan kegiatan KKR Sabuga itu menyebutkan bila pihaknya sama sekali tidak melarang berlangsungnya kegiatan tersebut. Pihaknya hanya meminta supaya KKR Sabuga itu dipindahkan ke gereja sebagaimana tertuang dalam urat Peraturan Bersama (SKB) Tiga Menteri Nomor 9 Tahun 2006 dan Nomor 8 Tahun 2006.
Sementara itu, ratusan personel yang berasal dari Polrestabes Bandung sempat melakukan penjagaan. Penjagaan itu dilakukan lantaran adanya penolakan kegiatan yang berlangsung di bangunan milik Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.
“Mengingat besarnya penolakan dari ormas tersebut, maka kami mengerahkan ratusan personel sejak pagi. Kegiatan ini memang mendapat protes dari PAS dan DDI (Dewan Dakwah Islam),” terang Kassubag Humas Polrestabes Bandung, Kompol Reny Marthaliana, Rabu (7/12/2016).
Berikut kronologis pembubaran KKR Sabuga menurut pihak kepolisian.
Pukul 13.00 WIB datang sekitar 75 orang massa gabungan dari PAS dan DDI Bandung melakukan orasi di depan Jalan menuju Sabuga.
Pukul 14.00 WIB panitia naik ke tempat orasi menyampaikan kesepakatan bahwa pukul 15.00 WIB acara selesai dan akan membubarkan diri.
Pukul 15.30 WIB peserta anak sekolah sudah bubar, namun panitia masih ada di lokasi, akhirnya kelompok ormas meminta untuk melihat langsung ke dalam gedung, dan disepakati waktu 30 menit untuk membubarkan.
Pukul 17.00 WIB perwakilan ormas datang lagi dan disepakati bahwa panitia akan membubarkan diri. Pperwakilan ormas diminta untuk menjelaskan kepada pendeta Stephen Tong, namun ketika menunggu
kedatangan mereka mendengar suara nyanyian kebaktian. Perwakilan ormas pun meminta kegiatan dihentikan.Pukul 17.30 WIB disepakati perwakilan ormas untuk bertemu pendeta, namun masih koordinasi.
Pukul 18.30 WIB selesai Salat Magrib, dilaksanakan pertemuan perwakilan ormas, Kapolrestabes, Dandim, panitia dengan pendeta.Pukul 20.00 WIB diperoleh kesepakatan bahwa pendeta akan menjelaskan situasi kepada peserta kebaktian selama 10 menit. Namun dalam pelaksanaannya sampai 15 menit karena ditambah doa dan nyanyian, sehingga ormas meminta dihentikan. Kapolres mengambil alih situasi dan menghentikan kegiatan.
Pukul 20.30 WIB kegiatan selesai, dan peserta kebaktian maupun ormas berangsur membubarkan diri dengan tertib.