BERITA CIAMIS, RANCAH POST – Aksi longmarch alias jalan kaki dilakukan ribuan umat Islam Ciamis Jawa Barat. Aksi jalan kaki dengan tujuan Jakarta itu dimaksudkan untuk mengikuti aksi 2 Desember.
Aksi jalan kaki pada Senin (28/11/2016) siang itu dilakukan lantaran tidak adanya bus yang mau mengangkut peserta aksi 2 Desember asal Ciamis Jawa Barat dengan alasan tertentu. Mereka yang mengikuti longmarch ini pun berasal dari semua elemen umat Islam termasuk santri yang ada di Kabupaten Ciamis. Sebelum berangkat, mereka berkumpul terlebih dahulu di Masjid Agung Ciamis.
Usai mendapat arahan dari korlap, massa aksi damai 212 yang telah membawa berbagai keperluan dan peralatan itu kemudian berangkat menyusuri alan Ir H Juanda menuju Jakarta. Aksi ini pun dikawal oleh Polres Ciamis guna menghindari terjadinya kemacetan.
“Niat kami untuk berangkat ke Jakarta tidak surut meskipun tidak ada armada bus yang mengangkut kami lantaran mendapat larangan dan akan menerima sanksi,” tutur Deden Badrul Kamal alias Mama Golangsing, salah satu koordinator lapangan.
Deden pun meyakinkan bila aksi 2 Desember tersebut bukanlah aksi makar. “Isu itu adalah tuduhan yang keji. Mereka yang ikut aksi ini hanya membawa sajadah, Alquran, dan bekal untuk dijalan,” ujar dia.
Masih menurutnya, aksi demo 2 Desember itu tak lain menuntut agar Ahok segera dipenjarakan atas kasus dugaan penistaan agama. “Bukan karena alasan politik atau yang lainnya, ini murni tuntutan agar Akoh di penjara,” katanya.
Sementara itu, dalam aksi jalan kaki 2 Desember tersebut, seorang santri bernama Ricky mengatakan bila dirinya mendapat ajakan dari pesantren untuk mengikuti aksi tersebut. Ia pun merasa bangga lantaran dirinya bisa ambil bagian dalam aksi bela Islam. “Saya bangga bisa mengikuti akis bela Islam ini. Tuntutannya tak jauh berbeda dengan yang lain, ingin Ahok diadili,” kata Ricky.
Sebelum ke Jakarta, para peserta longmarch aksi 2 Desember asal Ciamis tersebut akan melewati Kota Tasikmalaya Jawa Barat lebih dahulu. Ribuan massa itu pun terbagi dua kelompok, ada yang berjalan kaki dan ada yang membawa kendaraan bak terbuka lengkap dengan pengeras suara untuk memberikan instruksi.
Beberapa di antaranya ada yang membawa spanduk bertuliskan ‘PAK KAPOLRI, AKSI KAMI AKSI DAMAI, BUKAN MAKAR. WALAU TERUS DIINTIMIDASI, SEMANGAT JUANG KAMI TAKKAN PUDAR.’