RANCAH POST – Delapan puluh ribu warga Israel terpaksa dievakuasi akibat kebakaran di Israel. Tak hanya membuat warga Israel mengungsi, kebakaran ini pun membuat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berang dan mencurigai pelakunya adalah teroris.
Melalui pernyataannya, otoritas Israel menyebutkan bahwa kebakaran Israel muncul pertama kali dari Haifa, kota sebelahn utara Israel yang dihuni sekitar 300 ribu jiwa. Kebakarn di Israel itu pun kemudian meluas hingga wilayah Israel tengah.
Menurut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, penyebab kebakaran hebat di Israel ini adalah faktor ‘alam dan tak alami’. Menurut Netanyahu, tak menutup kemungkinan kebakaran di Israel ini dilakukan oleh ‘teroris’. Adapun sebagaimana disebutkan sejumlah pejabat Israel, kebakaran hebat di Israel ini merupakan ‘pembakaran intifada’, sebuah referensi pemberontakan warga Palestina terhadap Israel.
“Sejelas mungkin ingin saya katakan, setiap api yang disebabkan oleh pembakaran atau hasutan untuk melakukan pembakaran adalah bentuk terorisme, kami akan menghadapinya dengan setimpal. Siapa saja yang mencoba atau hendak mencoba membakar Israel, akan mendapat hukuman setimpal,” ujar Netanyahu, sebagaimana dilansir The Jerusalem Post, Jumat (25/11/2016).
Sementara itu, kepolisian Israel disebutkan telah menangkap empat warga palestina yang diduga menjadi penyebab terjadi kebakaran di Israel itu. Micky Rosenfeld, juru bicara kepolisian Israel mengatakan bila penyelidikan penyebab kebakaran besar di Israel tengah dilakukan, termasuk kemungkinan pembakaran yang dilakukan secara sengaja. Senada, Naftali Bennett, Menteri Pendidikan Israel menyatakan bila kebakaran di Israel tersebut bukan dilakukan oleh warga Israel. Bennett mencurigai bila warga Arab dan Palestina sebagai pelakunya.
Kebakaran hebat di Israel ini nyatanya disambut sukacita warga Arab dan Palestina melalui media sosial yang kemudian membuat jengkel dan dikecam sejumlah pejabat Israel. Sukacita warga Arab dan Palestina ini muncul melalui sebuah kampanye dengan tagar #Israelisburning.