RANCAH POST – Membolosnya beberapa pelajar di saat jam pelajaran berlangsung mungkin bukan pemandangan yang asing. Dari kota besar hingga pelosok daerah pun pelajar yang membolos ini bisa didapati di beberapa lokasi semisal pusat perbelanjaan atau tengah nongkrong di sejumlah titik.
Begitu juga yang terjadi di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah, Rabu (23/11/2016) pagi tadi, tepat di simpang lima Kota Purwodadi beberapa pelajar kedapatan tengah nongkrong. Di antara pelajar di Grobogan yang membolos tersebut ada yang tengah tiduran di sebuah masjid, nongkrong di warung, bahkan ada di antara pelajar tersebut yang menggelar pesta miras.
Tak berapa lama, pelajar yang jumlahnya puluhan tersebut berhamburan saat aparat dari Polres Grobogan mendatangi mereka. Para pelajar di Grobogan tersebut lari kalang kabut dan mencoba menghindari polisi yang berusaha mengejarnya. Termasuk pelajar yang tengah teler, mereka tak berdaya kala diamankan aparat. Sebagian pelajar di Grobogan bolos sekolah itu pun ada yang lari ke salah satu gedung olahraga yang tengah menggelar pertandingan bola voli.
Namun upaya para pelajar meloloskan diri tersebut tak berjalan mulus. Hanya dalam hitungan 30 menit saja semua pelajar tersebut berhasil digiring masuk ke dalam mobil patroli. “Kami tak membuat tugas, makanya kami bolos karena takut dimarahi. Kalau miras ini kami belinya patungan,” kata IS, pelajar salah satu SMK di Grobogan.
Selanjutnya, pelajar di Grobogan yang bolos sekolah itu diangkut ke Polres Grobogan dan dilakukan pendataan. Supaya mereka tidak mengulangi kembali perbuatannya, pelajar yang tiga di antaranya perempuan itu lalu dijemur selama satu jam di halaman polres.
Sementara itu, dikatakan AKP Lamsir, Kasat Sabhara Polres Grobogan, razia pelajar yang bolos di saat jam pelajaran berlangsung ini sebagai langkah menekan angka kenakalan remaja. Razia ini pun sebagaimana dituturkannya, menindaklanjuti laporan masyarakat yang resah dengan banyaknya pelajar di Grobogan yang bolos sekolah di saat jam pelajaran berlangsung. “Lima botol miras kami amankan sebagai barang bukti. Kami panggil gurunya untuk diklarifikasi,” ucap Lamsir.