RANCAH POST – Sarlito Wirawan, Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dikabarkan tutup usia di Rumah Sakit PGI Cikini Jakarta Pusat, Senin (14/11/2016) malam kemarin sekitar pukul 22.15 WIB.
Sarlito yang lahir di Purwokerto Jawa Tengah ini meninggal di usia 73 tahun. Diterangkan menantu Sarlito, Orchida Ramadhania, mertuanya itu meninggal lantaran menderita sakit pencernaan yang cukup parah. “Ada kemungkinan pendarahan usus, sakitnya berat,” kata Orchida, Selasa (15/11/2016).
Masih sebagaimana penuturan Orchida, beberapa pekan lalu sebelum akhirnya meninggal dunia, Sarlito Wirawan sempat mendapatkan perawatan. “Senin (7/11/2016) itu, beliau diminta datang ke bareskrim berkenaan dengan kasus Ahok, mungkin kecapean. Esoknya, sudah ada jadwal melakukan pertemuan di Singapura, ada riset berkenaan dengan terorisme dan deradikalisasi. Lantaran kondisinya yang semakin menurun, kemudian diturunkan dari pesawat,” paparnya.
Usai itu, Sarlito Wirawan kemudian dibawa ke RS Siloam Asri Mampang Jakarta Selatan. Di rumah sakit ini, kata Orchida, Sarlito diperiksa di ruang ICU. “HB-nya rendah dan memang di ususnya terjadi pendarahan,” katanya.
Malam itu, lanjut Orchida, kondisi Sarlito terus menurun dan sempat kritis. Namun setelah beberapa hari mendapatkan perawatan, kondisi berangsur pulih kembali. Oleh dokter, Sarlito Wirawan kemeudian disarankan untuk dirujuk ke RSCM atau RS PGI Cikini. Sebab di kedua rumah sakit tersebut, alat medis untuk penyakit yang diderita Sarlito cukup memadai. “Karena RSCM penuh, kemudian dibawa ke RS Cikini,” ungkapnya.
Sarlito Wirawan meninggalkan istri bernama Sri Prastiwi dan tiga orang anak, yaitu Astrid Novianti, Adha Saryanto, dan Aditya Suryatin Sarwono.