RANCAH POST – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, sholawat nariyah akan dibacakan secara serempak dari Sabang sampai Merauke sejak pukul 19.00 WIB, Jum’at (21/10/2016) malam ini.
Dijelaskan Sekjen PB Nahdlatul Ulama, Helmy Faishal Zaini, dihelatnya hajatan akbar ini dimaksudkan untuk mengharap keberkahan dari pembacaan sholawat nariyah. Terlebih lagi di tengah kondisi bangsa yang tengah carut marut dan krisis seperti sekarang ini. Oleh karenanya, demi keselamatan bangsa NU berinisiatif menggelar pembacaan satu miliar sholawat nariyah.
“Menurut hemat kami, di saat kondisi seperti sekarang ini yang serba susah, akan memicu masyarakat berlaku emosional. Kondisi ekonomi yang sulit akan membuat masyarakat bertindak secara emosional dan bahkan irasional. Oleh karenanya, dengan satu miliar sholawat nariyah ini kami maksudkan untuk mengharap keberkahan dan Indonesia selamat dari berbagai bentuk ancaman dan pertikaian,” ucap Helmy.
Senada disampaikan KH Robikin Erhas selaku panitia acara, dibacakannya sholawat ini sebagai bentuk permohonan agar Indonesia diberi keselamatan dan keberkahan. Ia juga menuturkan bahwa sholawat nariyah ini merupakan warisan ulama dan sebagai petunjuk agar siapa saja yang membacanya selalu diberi keselamatan. “Ulama dulu menganjurkan agar sholawat ini dibaca sebanyak 4.444 kali, dimaksudkan agar diri dan keluarga yang membacanya diberi keselamatan,” ucap Robikin.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, pembacaan 1 miliar sholawat nariyah ini tidak hanya dilakukan di Masjid Sunda Kelapa Jakarta dan Masjid An-Nahdhah PBNU Jakarta, tetapi digelar pula di sejumlah wilayah lainnya seperti di Ponpes Sidogiri Pasuruan, Ponpes Darussa’adah Lampung Tengah, Lapangan Dome Balikpapan, Ponpes Lirboyo Kediri, Ponpes Saichona Kholil Samarinda, Ponpes Sunan Drajat Lamongan, dan di beberapa lembaga struktural NU yang ada di seluruh Indonesia.