RANCAH POST – Disebutkan, 15 ribu orang yang tergabung dalam beberapa Ormas Islam melakukan aksi demonstrasi. Aksi demonstrasi tersebut dilakukan sebagai bentuk sikap terhadap kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok beberapa waktu lalu di Kepulauan Seribu.
Dalam demo Ahok tersebut, belasan ribu massa yang melakukan aksi unjuk rasa itu terkonsentrasi di beberapa lokasi seperti Masjid Istiqlal, Patung Kuda, dan Lapangan IRTI Monumen Nasional. Massa yang hadir dalam demo Ahok itu pun berdatangan dari berbagai daerah seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Massa pun nantinya akan begerak menuju Balai Kota untuk melakukan unjuk rasa.
Untuk mengamankan jalannya demo Ahok ini, dua ribu personel dikerahkan Polda Metro Jaya dan berasal dari beberapa satuan. “2.800 personel (28 SSK) akan kami kerahkan,” terang Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, Jum’at (14/10/2016).
Selain itu, sejumlah kendaraan taktis pun diturunkan dalam Aksi demo Ahok ini, seperti mobil pemadam api dan barracuda. “Ini sudah jadi protap. Semua prasarana sudah disiapkan PPH dan Dalmas mulai dari gas air mata, tameng, satwa, barracuda, dan pemadam api,” ujarnya.
Sementara itu, Said Aqil Siroj, Ketua Umum PB NU (Nahdlatutl Ulama) melarang warganya untuk mengikuti demo Ahok. Larangan tersebut sebagaimana dikatakannya, untuk menghindari fitnah yang dikhawatirkan akan lebih besar dan bisa mengancam ketenangan dan keamanan bangsa.
Namun demikian, ia tidak bisa melarang kelompok lain mengikuti imbauannya. Baginya, unjuk rasa sah-sah saja selama dilakukan dengan cara-cara yang bermartabat, beretika, dan tidak menciptakan kerusuhan. “Semua warga NU saya larang, baik itu Ansor, pemuda NU, PMII, Mahasiswa NU, semuanya tidak akan ada yang turun berdemo,” Kata Said selepas melakukan pertemuan dengan Wiranto selaku Menko Polhukam, Jum’at (14/10/2016).