RANCAH POST – Bisa jadi, ini merupakan pengalaman pahit selama belanja online di Lazada Indonesia. Kenapa? Sebab, barang yang dipesan tidak sesuai, beli smartphone Xiaomi Mi4C yang datang malah air mineral dan order Redmi 3S malah dapat batu. Sadis kan?
Kronologis yang pertama adalah pada hari Sabtu (8/10) memesan sebuah smartphone Xiaomi Mi4C di Lazada Indonesia, setelah dilakukan pembayaran, perlu waktu yang agak lama bagi Lazada untuk mengirimkan pesanan. Pesanan pun dikirim menggunakan jasa TIKI dengan estimasi penerimaan tanggal 12 – 14/10/2016.
Setelah menunggu lama, dan melewati masa penerimaan. Akhirnya pesanan Xiaomi Mi4C seharga Rp1,4 jutaan datang diantar kurir TIKI pada hari Senin (17/10) sekitar pukul 09.00 WIB. Namun ada sesuatu hal yang mencurigakan jika melihat apalagi memegang box pesanan.
Betapa tidak, paket tersebut tidaklah menunjukkan bahwa pesanan tersebut isinya sebuah smartphone. Karena jika dipegang terasa empuk dan kembung. Setelah dibuka, kecurigaan terbukti. Berharap isi paket sesuai pesanan yaitu Xiaomi Mi4C, ternyata malah sebuah air mineral kemasan gelas.
Sedangkan untuk kasus yang kedua, membeli ponsel Xiaomi Redmi 3S pada hari Selasa (11/10) dari salah satu seller ternama di Lazada Indonesia. Setelah dilakukan pembayaran, pesanan dikirim menggunakan jasa pengiriman TIKI.
Pesanan Redmi 3S ini tiba pada hari Selasa (18/10) sekitar pukul 10.30 WIB, diantarkan oleh kurir. Kembali, paket yang datang sangat mencurigakan tidak menunjukkan isinya sebuah smartphone. Disaksikan oleh kurir TIKI yang juga merekam proses unboxing, paket ini juga tidak sesuai dengan apa yang dipesan.
Beli Xiaomi Redmi 3S di Lazada Indonesia namun saat buka paket ternyata hanya sebungkus batu kali yang dikemas dengan plastik berwarna hitam. Sadis bukan? Pesanan senilai Rp1,5 juta isinya cuma batu, mending kalo batu berlian.
Melihat dari dua kejadian ini, dapat disimpulkan bahwa ada dugaan isi paket telah diambil oleh oknum-oknum jasa pengiriman yang tidak bertanggung jawab. Karena, jika melihat segel paling dalam, dari seller, sudah digunting untuk mengambil handset, sementara kemasan paling luar disegel rapi kembali oleh jasa pengiriman TIKI.
Pada kedua order ini, seperti terlihat dalam kemasan, Lazada menggunakan Lazada Express untuk pickup pesanan dari seller, dan kemudian dikirimkan sendiri oleh Lazada melalui agen pengiriman TIKI kepada pihak buyer. Jadi, bisa disimpulkan bahwa isi paket hilang/dicuri saat dalam perjalanan pengiriman oleh ekspedisi. Betul?
Saat ini, pihak Lazada tengah melakukan investigasi dan koordinasi dengan pihak seller dan jasa ekspedisi terkait pesanan tidak sesuai ini. Sementara kepada buyer sendiri, telah dijanjikan refund dalam waktu 3×24 jam.
Simak kedua video di atas baik-baik agar tahu pihak mana yang seharusnya bertanggungjawab atas kejahatan ini.
2 Komentar
Serem juga ya, gan.. Mudah-mudahan proses refund lancar..
Saya pernah beli Headphone Bluedio Turbine H+ di tokopedia, pertama menggunakan JNE, karna waktu itu JNE lg penuh proses pengiriman yg biasanya cuman sehari (Jakarta-Cikarang) molor sampe 1minggu, disini saya kecewa sama JNE, tp begitu barang sampai dg selamat. Selama menunggu barang dr JNE sampai saya berkali-kali menghubungi seller, pihak seller sangat bertanggungjawab, mereka melakukan komplain ke JNE, bahkan bersedia menghubungi hotline Cust Care JNE sampai beberapa kali, juga mengatakan bahwa mereka bertanggungjawab 100% jika barang hilang/rusak. Saya sampai gak enak sama seller yg sangat baik n begitu bertanggungjawab. Begitu barang sampai saya langsung konfirmasi ke seller, setelah saya cek barang aman n utuh,
Beberapa hari setelah barang dari JNE sampai, saya membeli lagi produk yg sama dr seller yg sama. Karna pengalaman sebelumnya seller sangat ramah dan bertanggungjawab. Akhirnya pembelian kedua saya minta dikirim via TIKI saja, karna sebelumnya JNE cukup mengecewakan dg lamanya waktu pengiriman barang yg tidak seperti biasanya. Akhirnya seller mengirim menggunakan TIKI. Saya cek secara berkala nomor resi dr TIKI, saya sangat puas karna update status posisi barang ‘sangat update’, dalam satu hari bisa 5 kali update, gak kayak JNE yg satu minggu statusnya cuman ON PROCESS terus. Dua hari setelah barang dikirim seller, barang sampai ke tangan saya. Pertama saya buka, saya sedikit terkejut karna plastik bubble wrapnya acak-acakan, posisi isolasi buat merekatkan bubble wrap juga ngacak gak karuan, begitu selesai buka bubble wrap, saya terkejut, dushbook headset saya sobek cukup besar, sanggup dimasukin tangan. Pas saya lihat isinya masih komplit didalam dush. Saya langsung menghubungi kontak seller dg mengirim gambar dushbook yg sudah rusak dijebol ke seller. Seller mengatakan bahwa barang dari pihaknya sudah dicek dalam keadaan baik. Seller juga mengatakan kalau itu bukan dari pihaknya, bahkan mereka juga mengatakan jika barang ada yg kurang perlengkapannya atau rusak tidak bisa dipakai, seller akan bertanggungjawab mengganti sepenuhnya. Saya juga percaya ke seller. Namun begitu saya cek barang oke, tidak ada yg kurang. Seller juga menanyakan pada saya bahwa apa perlu diganti yang baru, karna dushbooknya sudah rusak, saya juga gak mau merepotkan seller yang sudah sangat baik pada saya, jadi saya gak mau minta ganti barang, toh tujuan saya beli headsetnya bukan dushbook yg bagusnya. Seller juga mengatakan akan komplain ke pihak TIKI dan menyuruh saya buat siap-siap mengirim bukti-bukti jika diperlukan, karna waktu itu mau libur lebaran, dan saya orangnya gak mau ribet berurusan dg hal semacam ini, akhirnya saya menyuruh seller agar tidak usah komplain ke TIKI, seller lalu menanyakan lagi apa benar saya gak mau memperpanjang masalah ini ke pihak TIKI, saya jawab lg dg pasti kalo saya memang gak mau memperpanjang, akhirnya seller juga gak jadi ngajuin komplain ke pihak TIKI.
Pendapat saya, dushbook headset saya bisa jadi dijebol oleh pihak TIKI, setelah dilihat isinya ‘kurang sesuai’ dg keinginan mereka lalu dipacking kembali seadanya, karna dilihat dari berantakannya bubble wrap dan tidak teraturnya isolasi yg merekatkan bubble wrapnya.
Saya berharap pihak TIKI mau ‘menegur’ para pihak yang bertanggungjawab dalam hal ini dan memberi sanksi yang sesuai.
Oh ya, saya menggunakan fitur ASURANSI pengiriman dari JNE dan juga TIKI, karna kebetulan headset yg saya beli ini harganya lumayan jauh dg headset yg fiturnya sama. Hanya karna awalnya kecewa dengan JNE yang ‘lama’, akhirnya mengalami masalah yang cukup ‘pahit’ dg pihak TIKI. Sebenernya saya bisa maklum alasan JNE lama mungkin karna waktu itu sudah hampir libur lebaran dan pengiriman overload.
Semoga pihak TIKI maupun JNE bersedia membaca tulisan saya dan menindaklanjuti agar tidak terjadi lagi kasus serupa.
Terima kasih…