RANCAH POST – Fakta bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih belum merata di semua wilayah, wajib menjadi perhatian dan tugas bersama seluruh masyarakat Indonesia. Di tengah laju ekonomi, nyatanya keterbatasan fasilitas masih terjadi di beberapa daerah. Salah satunya ada di Desa Dolok Nauli, Sumatera Utara.

Sebelum 2012, di Dolok Nauli belum ada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Anak-anak biasanya hanya dibawa oleh orangtua saat mereka pergi bekerja di sawah dan ladang. Di sana anak-anak hanya bermain sendiri dengan pengawasan yang minim karena para orangtua harus mengerjakan aktivitas lain.

Situasi tersebut meresahkan Kepala Desa Dolok Nauli, Pandapotan Sirait. Ia merasa anak-anak seharusnya sudah mendapat pendidikan sejak dini. Pandapotan pun berusaha bertindak dengan menghadirkan pembelajaran seadanya. Ia meminta istrinya bertindak sebagai pengajar. Dengan modal ala kadarnya, Pandapotan menjadikan salah satu area rumahnya sebagai PAUD dadakan.

Pandapotan tidak mau situasinya terus seperti itu. Ia berinisiatif untuk meminta bantuan ke salah satu anak perusahaan grup Royal Golden Eagle, PT. Toba Pulp Lestari dan berharap salah satu mitra korporasi Tanoto Foundation itu bisa membantu pengadaan alat belajar serta permainan untuk anak-anak yang bersekolah di PAUD di desanya.

Mitra korporasi Tanoto Foundation yang didirikan oleh keluarga Sukanto Tanoto mengabulkan keinginannya. Bukan hanya memberi sarana belajar dan bermain untuk anak, membangun PAUD menjadi lebih representatif pun menjadi salah satu misinya.

Satu-satunya syarat yang harus dipenuhi oleh Pandapotan adalah penyediakan lahan yang selanjutnya akan menjadi tempat PUAD berada. Tak perlu berpikir panjang, Pandapotan segera memperoleh tanah yang bisa menjadi lokasi. Bahkan, warga desa juga secara sukarela bergotong-royong ikut membantu pembangunan PAUD.

Pada tahun 2012, PAUD tersebut telah berdiri sebagai PAUD perdana yang dimiliki Desa Dolok Nauli. Fasilitas itu kemudian diberi nama PAUD Sasapa Desa Dolok Nauli.

Meski sederhana, PAUD Sasapa Desa Dolok Nauli cukup nyaman. Anak-anak bisa belajar dengan nyaman karena di sana sudah tersedia meja kursi, buku-buku, serta beragam alat permainan dan peraga untuk belajar.

“Anak-anak sekarang sudah tidak protes lagi. Mereka sekarang sudah bisa belajar di ruangan berdinding tembok yang kokoh, bukan di rumah papan seperti dulu. Kata mereka, sekarang mereka punya sekolah yang sesungguhnya,” kata Pandapotan dengan bercanda.

PAUD Sasapa kini sudah memiliki 30 siswa yang secara teratur belajar di sana. Selain itu, ada dua pengajar yang aktif mendidik anak-anak. Namun, Tanoto Foundation masih ingin menambah kualitas pendidikan dengan cara memberi pelatihan kepada para guru PAUD.

Pemugaran PAUD Sasapa hanya merupakan satu dari sekian banyak kegiatan Tanoto Foundation yang terkait pendidikan. Yayasan sosial yang kegiatannya dimulai pada 1981 ini memang fokus dan aktif dalam pembenahan pendidikan, pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan kualitas hidup. Hal itu dipercaya oleh pendirinya, Sukanto Tanoto, sebagai cara untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

Share.

Leave A Reply