RANCAH POST – Di pasaran sendiri, tas dengan berbagai jenis dan ukuran serta yang terbuat dari material kulit hewan seperi ular, buaya, dan sapi banyak ditemukan. Baik itu dari kulit sintetis maupun kulit asli.
Lantas bagaimana bila tas tersebut nyatanya terbuat dari kulit kucing? Ya, tas dari kulit kucing itu benar-benar ada dan Claire Hobbs adalah pembuatnya. Perempuan ini berasal dari Christchurch, Selandia Baru, yang profesinya adalah taxidermist atau ahli pengawetan kulit hewan.
Awalnya Claire melihat kucing liar yang mati tertabrak mobil saat ia mengemudi. Ia pun kemudia membawa kucing malang itu ke rumahnya dan ia jadikan menjadi sebuah tas. Tas tersebut terbuat dari jasad kucing yang masih utuh lengkap dengan bulu dan kepalanya. Claire Hobbs pun kemudian menjual tas dari kulit kucing tersebut dengan harga 785 poundsterling atau setara dengan 1.400 dolar Selandia Baru.
Bukan tas dari kulit kucing saja yang Claire jual, ada pula burung catsbirds dan kulit unicorn. Meski ia seorang taxidermist, ia dengan tegas mengatakan sama sekali tidak ada hewan yang sengaja ia bunuh dalam pekerjaannya tersebut. Ia hanya memakai hewan yang sudah mati karena sebab alamiah. Namun demikian, adanya tas dari kulit kucing yang ia buat itu malah menjadi sebuah kontroversi dan membuatnya dihujani banyak kecaman.
Beberapa orang menilai bahwa hal tersebut merupakan perbuatan yang tidak bermartabat dan sangat menjijikan. Namun kendati demikian, beberapa di antaranya sangat menyukainya dan menyebut tas dari kulit kucing itu merupakan karya yang mengagumkan.