RANCAH POST – Disebutkan BPJS Ketenagakerjaan, ratusan triliun dana jaminan sosial mampu menopang kondisi perekonomian Indonesia dan bisa menyelematkan Indonesia dari keterpurukan kondisi keuangan sebagaimana yang pernah dirasakan oleh Malaysia.
Abdul Latief, Kepala Divisi Humas BPJS Ketenagakerjaan menyebutkan, saat ini dana yang dikelola BPJS telah mencapai Rp240 triliun. Bahkan akan mencapai Rp700 triliun bila semua pekerja dan pengusaha patuh mengikuti program jamsos (jaminan sosial) di BPJS Ketenagakerjaan.
“Jika semuanya ikut, bayarnya rutin, dana kelola bisa mencapai Rp700 triliun. Penyelenggaraan program jaminan sosial ini telat dan tingkat kepatuhannya kecil, jadinya cuma Rp240 triliun,” terang Abdul, Senin, (19/9/2016).
Dikatakannya, dana program jaminan sosial yang jumlahnya ratusan triliun ini bisa menjadi andalan sebuah negara. Malaysia misalnya, kala dilanda krisis di seluruh negeri, dana jaminan sosial ini dihimpun kemudian digunakan untuk membeli aset-aset produktif yang kemudian menyelematkan Malaysia dari krisis.
“Jadi dengan ini perekonomian kita juga bisa ditopang. Saat krisis ekonomi terjadi dan butuh uang banyak, dana jaminan sosial ini penting. Misalnya membeli bank atau BUMN yang tengah bermasalah, sehingga tidak menjadi milik asing. Dulu kita pernah ingin membeli BCA, namun lantaran hal politis jadi tidak boleh. Padahal kalau membeli BCA, kita bisa kaya raya,” ucapnya.
Masih dikatakannya, tax amnesty tak perlu diikuti BPJS Ketenagakerjaan. Sebab kata dia, aliran dana yang masuk sangat jelas, yaitu berasal dari iuran para pekerja yang menjadi peserta. “Dana kita jelas, by name by address. Jadi kita sudah terampuni, tidak perlu tax amnesty. Uangnya uang halal, dari pekerja yang menjadi anggota. Ini juga agar para pengusaha tidak dzalim terhadap pekerjanya,” katanya.