RANCAH POST – Para pemilik ponsel Samsung Galaxy Note7 di Australia telah diminta untuk segera mematikan dan mengembalikan ponsel Samsung Galaxy Note 7 mereka ke toko tempat mereka membelinya. Hal ini dilakukan oleh pihak Samsung Australia menyusul beredarnya isu mengenai ponsel Samsung Galaxy Note 7 yang meledak saat sedang charge.
Samsung Electronics Australia secara resmi mengumumkan “penarikan ini” kemarin, setelah beberapa wilayah lain juga melakukan hal yang sama.
Pekan lalu, Samsung mulai meminta para pelanggan mereka di sekitar 10 negara untuk mengembalikan ponsel Samsung Galaxy Note 7 yang mereka beli, setelah terjadinya sekitar 35 kasus ponsel Samsung Galaxy Note 7 yang ‘meledak’ saat sedang diisi ulang.
Kasus ini bermula setelah seorang pemilik Note 7 memposting pengalaman mereka mengenai ponsel Samsung Galaxy Note 7 yang meledak di sejumlah forum terkemuka. Sontak saja hal ini jadi bahan perbincangan seru di sosial media. Dan tak lama, sejumlah pengguna lain juga melaporkan kejadian yang sama, dan mengklaim bahwa ponsel ini “tidak layak dan memiliki resiko tinggi”.
“Keselamatan dan kepuasan para pelanggan adalah prioritas utama kami,” ujar Richard Fink, Wakil Presiden IT dan mobile Samsung Electronics Australia dalam sebuah pernyataan yang diumumkan pihak perusaahaan.
Pihak Samsung mengatakan jika para pelanggan akan dapat menerima ‘penggantian’ atau ‘pengembalian dana penuh’. Dan penggantian akan tersedia kurang lebih besok, bagi pelanggan yang berkenan mengembalikan ponsel Note 7 mereka.
Namun sayang, untuk pelanggan yang tidak membeli langsung dari Samsung, atau toko resmi Samsung diharuskan bertanya dulu dan berdiskusi kepada pihak toko dimana mereka membeli perangkat tersebut, karena tanpa kejelasan dari pihak toko, pengembalian tidak akan bisa dilakukan.
Ini adalah kali kedua Samsung harus melakukan penarikan produk dan pengembalian dana besar-besaran di Australia. Sebelum ini, tepatnya pada tahun 2013 silam Samsung pernah menarik kembali sekitar 150.000 unit mesin cuci dari peredaran karena kasus kebakaran di lebih dari 15 rumah yang katanya disebabkan oleh mesin cuci andalan Samsung tersebut.
Sejak insiden tersebut sekitar 300 kasus, termasuk lebih dari 200 kasus kebakaran rumah dikaitkan dengan mesin cuci produksi Samsung, yang hingga saat ini masih diyakini bahwa ribuan unit mesin tersebut masih ada di rumah penduduk dan masih tetap dipakai.