RANCAH POST – Nana dan Vero masih dalam keadaan syok atas insiden percobaan bom bunuh diri di Medan yang terjadi di Gereja Stasi Santo Yosep yang beralamat di Jalan Dr. Mansur Medan. Sebab saat itu keduanya duduk tepat di samping pelaku teror bom di Medan.
“Ransel yang dibawa pelaku sedikit terbuka dan saya melihat ada kabel dan pipa dalam tas pelaku,” terang Nana, Senin (29/8/2016).
Nana pun sempat merasakan ada yang ganjil dengan benda yang dibawa pelaku bom Medan tersebut. Namun perempuan berusia 35 tahun itu terus menepis firasat tak baik yang ada di dalam pikirannya itu.
“Pelaku terlihat berusaha tenang. Saat tas ransel yang dibawanya mengepulkan asap, pelaku kemudian berdiri dan berlari menuju arah pastor,” ucapnya.
Saksi lainnya, Vero menuturkan, saat ibadah berlangsung pelaku duduk di tengah di antara dirinya dan Nana. Ia pun hanya bisa terpaku saat tas ransel pelaku bom Medan mengeluarkan asap.
“Manakala ranselnya mengeluarkan asap, pelaku bangkit dan berusaha mengejar pastor. Ledakan pun terjadi saat pelaku berlari ke depan,” ucap Vero.
Vero pun menambahkan, sebilah kapak pun dikeluarkan yang kemudian digunakan pelaku bom Medan itu untuk menyerang dan mencoba membunuh sang pastor.
Sementara itu, Albert Pandiagan, pastor yang menjadi target pembunuhan pelaku bom bunuh diri di Medan mengaku masih trauma dengan percobaan pembunuhan yang di alamatkan kepadanya pada Minggu (28/8/2016) kemarin tersebut.
“Saat itu saya sedang membaca injil dan pelaku dengan cepat berjalan menuju arah saya. Dari dalam tas ransel yang dibawanya, saya melihat ada kepulan asap dan percikan api,” kata Albert.
Mendengar adanya ledakan dari tas pelaku bom Medan, ia pun menghentikan khutbahnya dan lantas berlari menuju tempat yang aman. Namun pelaku bom Medan itu pun terus berusaha melukai dirinya dengan senjata tajam yang dibawanya. Alhasil ia pun menderita luka-luka pada tangannya.
Saya langsung berlari ke arah jemaat, dan para jemaat secara spontan memberikan pertolongan untuk menyelamatkan saya dari rencana aksi pembunuhan itu. Tangan saya terluka karena dikampak oleh pelaku. Saya masih syok mengalami kejadian tersebut.