RANCAH POST – Tak ayal lagi korban pun berjatuhan dalam gempa Italia yang terjadi Rabu (24/8/2016) kemarin. Dari bawah reruntuhan, korban pun banyak ditemukan dan akan terus bertambah jumlahnya.
Dari laporan petugas yang melakukan penyelamatan, sedikitnya 160 orang warga ditemukan meninggal dan melukai sedikitnya 368 orang. Banyak dari warga yang percaya masih ada yang selamat dalam reruntuhan bangunan akibat gempa Italia yang berkekuatan 6,2 skala richter tersebut.
Dilaporkan sedikitnya 4.300 relawan terjun dalam aksi penyelamatan dengan memakaii alat berat agar puing-puing reruntuhan bangunan bisa terangkat dan orang-orang yang terkubur bisa ditemukan.
Dari keterangan Menteri Kesehatan Italia, mayoritas korban gempa Italia itu berasal dari anak-anak. Termasuk seorang bayi bernama Marisol Piermarini yang usianya baru menginjak 18 bulan. Adapun ibunya, Martina, ternyata merupakan korban selamat dalam gemapa L’Aquilla yang terjadi pada tahun 2009 silam.
Kota yang paling parah terkena dampak gempa Italia tersebut adalah kota Amatrice yang 3/4 luas kotanya hancur porak poranda. Begitu juga di Umbria, Marche, dan Lazio, para penyelamat terus melakukan pencarian terhadap korban yang kemungkinan masih hidup di bawah reruntuhan.
Sementara itu, meski gempa Italia melanda 3 kota itu, kabanyakan para korban merupakan warga yang berasal dari Roma. Hal ini terjadi lantaran rumah di daerah-daerah tersebut ditempati warga Roma saat liburan musim panas. Saking dahsyatnya gempa ini, warga Roma yang berjarak 150 kilometer dari pusat gempa pun ikut merasakan getarannya. Gempa ini memaksa pemerintah Italia melakukan pemeriksaan terhadap struktur Colloseum.