RANCAH POST – Kebakaran Kelapa Gading tepat terjadi di Swiss Bell Hotel yang berada di antara Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Boulevard Raya Kelapa Gading, Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Dalam kebakaran Kelapa Gading yang terjadi Minggu (7/8/2016) malam itu, petugas pemadam dibantu aparat TNI dan Polri berusaha melakukan pertolongan kepada 8 orang pekerja yang terjebak di atas hotel yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.
Kompol Argo Wiyono, Kapolsek Kelapa Gading menyebutkan, dalam kebakaran Kelapa Gading yang melanda komplek apartemen, hotel, dan perkantoran itu, dipastikan 2 orang menjadi korban tewas.
Dua pekerja itu adalah Waryadi (63), warga Desa Candi, RT. 04 RW. 01, Kecamatan Badar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dan Abdul Majid (42), warga Kampung Margahayu, RT. 20 RW. 04, Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten.
Selain itu, beberapa pekerja lainnya dikabarkan turut menderita luka ringan dalam insiden kebakaran Kelapa Gading tersebut. Mereka adalah Siswanto (27), warga Kelurahan Sindang Anom, Kabupaten Lampung Utara, dan Iip (38), warga Kampung Cioga 1, RT. 10 RW. 03, Kelurahan Mekarlaksana, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
“Petugas Pemadam kebakaran saat ini masih melakukan pemadaman. Sementara anggota kami membantu melakukan evakuasi dan mengatur lalu lintas supaya tidak ada kendaraan yang berhenti untuk melihat kebakaran,” tutur Kompol Argo.
“Karena ada bahan yang mudah terbakar di lantai 23 hingga lantai 27, api sudah menyala hampir 4 jam lamanya. Anggota pemadam kebakaran pun berjibaku untuk menjinakkan api,” lanjutnya.
Sementara itu, Dwi Septiyanto, Humas Dinas Penanggulangan dan Penyelamatan DKI Jakarta mengungkapkan, penyebab kebakaran Kelapa Gading itu diduga berasal dari ledakan yang berasal dari lantai 23. Namun sumber ledakan beluk diketahui secara pasti. “Informasi dari pekerja disebutkan bahwa kebakaran itu berasal dari ledakan,”
ujarnya.
Dahsyatnya kebakaran Kelapa Gading ini, sebagaimana diutarakan Dwi, 4 orang pekerja menjadi korban. Dua pekerja meninggal dunia dan 2 pekerja lainnya menderita luka-luka.