RANCAH POST – Kembali dirilisnya film ‘Tiga Dara’ (1956) untuk publik berasal dari ide serta pemikiran beberapa penggiat film seperti Yoki P Soufyan dari SA Films dan sineas kawakan Nia Dinata.
Dijumpai dalam pemutaran ‘Tiga Dara’ khusus untuk pewarta di Plaza Indonesia, Jakarta, pada Rabu (3/8/2016) kemarin, Yoki menuturkan ide itu berawal dari kecintannya terhadap film Indonesia.
Akan tetapi, bukan perkara yang mudah untuk mengembalikan ‘Tiga Dara’ dengan proses restorasi 4K seperti yang tak lama lagi dapat disaksikan publik. Soalnya, saat pertama kali diambil, seluloid film itu hampir separuhnya dalam kondisi rusak.
“Kami mengambil seluloidnya dari EYE Museum di Belanda,” ucap Yoki.
Tentang cerita seluloid film rilisan tahun 1956 itu bisa sampai ke Belanda, Yoki menuturkan bahwa pada tahun 2011 pemerintah Belanda memang berniat untuk melakukan restorasi terhadap film itu. Tapi karena resesi ekonomi yang melanda Eropa beberapa waktu yang lalu, proses restorasi film pun tidak ada kejelasan. Khawatir seluloidnya akan semakin rusak, pihaknya pun berdiskusi dengan pihak EYE Museum untuk mengambil alih restorasi.
“Kalau dihitung keseluruhan, prosesnya memakan waktu sampai 17 bulan. Dari Belanda itu, kami mencari studio yang bisa melakukan restorasi, antara di London, Inggris, Bologna, Italia sampai akhirnya kami pilih L’immagine Ritrovata di Bologna,” ujarnya.
Terpilihnya studio L’immagine Ratrovata karena studio itu sebelumnya pernah mengerjakan restorasi film yang terkena jamur tropis. Selain itu, studio itu juga berkenan melibatkan dua orang Indonesia didalam prosesnya.
“Yang di London selain mau eksperimen dulu , mereka juga tidak mau menerima orang luar dalam pengerjaannya. Proses restorasi fisik memakan waktu sekitar 8 bulan dan lalu proses restorasi digital di PT Render Digital Indonesia,” ucapnya.
Sementara itu Nia Dinata menuturkan, kesukannya terhadap film ‘Tiga Dara’ menjadi inspirasi baginya untuk bergabung dalam tim restorasi tersebut. Menurutnya, ‘Tiga Dara’ menyimpan memori di setiap masa kecilnya karena sering menonton film itu bersama dengan nenek dan orangtuanya.
“Dulu saya ingat film itu ada di TVRI. Iklannya juga ditayangkan di koran. Saya disuruh tidur siang dulu biar malamnya bisa kuat nonton bareng-bareng ‘Tiga Dara’. Lagunya juga saya hafal banget, karena kakek punya piringan hitamnya,” ucap Nia.
Sebagai rasa hormatnya atas 60 tahun ‘Tiga Dara’, dia pun mempersembahkan film baru yang terinspirasi dari film ‘Tiga Dara’ yaitu ‘Ini Kisah Tiga Dara’. Film garapannya itu dibintangi oleh Shanty Paredes, Tara Basro, dan juga Tatyana Akman. Film tersebut rencananya akan tayang pada tanggal 1 September 2016.