RANCAH POST – Di Indonesia, ia adalah wanita pertama yang memiliki lisensi dari FIBA (International Basket Ball Federation). Sementara di Asia, ia adalah wanita kedelapan belas yang mempunyai lisensi dari FIFA.
Siapakah sosok wanita hebat tersebut? Dialah Yuli Wulandari, wanita asal Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat, Jambi, yang berprofesi sebagai wasit bola basket. Tak mudah memang bagi dirinya untuk menjadi wasit bola basket, selain harus paham akan aturan bola basket, sebagai seorang wanita, dibutuhkan pula mental, fisik, dan juga keberanian.
Karir Yuli Wulandari sebagai wasit bola basket dimulai pada tahun 2005 silam. Yuli yang kini berusia 29 tahun, mendapat lisensi C pada tahun 2008. Lisensi B2 dan B1 nasional ia raih pada 2010. Tiga tahun kemudian, tepatnya 2013, Yuli Wulandari memperoleh lisensi A nasional. Sedangkan lisensi FIBA ia dapatkan pada tahun 2014.
Sebagai wasit olahraga bola basket, sudah banyak pertandingan yang Yuli pimpin, seperti pada ajang PON, Women National Basket Ball League (WNBL), IBL (Indonesia Basketball League), dan Women Indonesia Basket Ball League yang disingkat WIBL.
Pertandingan bola basket di kancah internasional pun pernah ia pimpin, di antaranya 3 X 3 Asean Beach, SeabaU-18, Seaba Championship for Women 2014, Asean University Game, dan Fiba Asia U-16.
Satu bulan yang lalu, kabar baik menghampiri Yuli Wulandari, September yang akan datang, ia ditugaskan dalam ajang SEABA U-18 yang digelar di Malaysia. Namun langkah Yuli tampil di level internasional itu, terganjal oleh aturan FIBA yang melarang wasit dan pemain memakai penutup kepala dengan alasan keamanan.
“Bukan hanya saya saja yang tidak bisa melanjutkan mimpi di perbasketan Internasional ada sahabat saya, Raisa Aribatul adalah salah satu pemain terbaik yang dimiliki Indonesia juga tidak bisa bermain di ajang pertandingan bolabasket Internasional, selain itu ada Bilqis Abdul Qadir dan Indira Kaljo yang tidak bisa bermain basket di Luar Negeri karena aturan ini,” tulis Yuli Wulandari dalam sebuah petisi yang ditulis dalam laman change.org.
Dalam petisi yang ditulisnya tersebut, Yuli pun meminta agar FIBA menghapus larangan berjilbab dalam olahraga basket di level internasional.
“Saya YULI WULANDARI wasit bola basket meminta FIBA untuk menghapuskan larangan berjilbab dalam kancah perbasketan Internasional. Biarkan kami berprestasi dan bekerja dengan tetap melaksanakan kewajiban kami sebagai muslimah,” tukas Yuli Wulandari dalam petisinya itu.
Hingga Jum’at (29/7/2016) siang ini, dukungan terhadap Yuli Wulandari sudah mencapai 50.414 dari total 75.000 dukungan yang ia butuhkan agar bisa menyampaikan langsung keluh kesahnya ini kepada Horacio Muratore selaku Presiden FIBA.