RANCAH POST – Saudara laki-laki artis sosial media Pakistan, Qandeel Baloch telah ditangkap setelah kabur usai mencekik adik kandungnya sendiri. Kepada polisi, dia mengakui perbuatannya dan juga membenarkan alasannya membunuh sang adik dengan alasan demi kehormatan.
Kepala polisi Multan Kota Azhar Akram mengatakan bahwa Muhammad Wasseem berhasil ditangkap pada hari Sabtu (16/07).
Waseem mengatakan bahwa dia membunuh adiknya itu karena kegiatannya di media sosial, termasuk serangkaian postingannya dengan ulama Muslim terkemuka, Abdul Qavi. Dan ada satu video yang menunjukkan Qandeel tengah duduk di pangkuan ulama tersebut.
“Aku tidak menyesal,” ucap Wasseem kepada wartawan dalam acara konferensi pers yang diatur oleh pihak polisi pada Minggu dini hari.
Sebelum meninggal, Baloch sempat memposting sebuah video dan juga berbicara tentang mencoba untuk mengubah ‘mindset khas ortodoks’ orang di Pakistan. Dia sering menghadapi berbagai pelecehan misoginis dan juga ancaman kematian tapi terus mengirim gambar serta video provokatif di media sosial.
Lebih dari 500 orang dan hampir semuanya wanita meninggal di Pakistan setiap tahunnya dengan alasan pembunuhan kehormatan. Hal ini biasanya dilakukan oleh anggota keluarga korban yang dianggap memalukan.
Setelah kematian Baloch, banyak warga Pakistan yang kembali menyerukan pemberlakuan hukum anti-pembunuhan demi kehormatan.
“Kematian Qandeel Baloch ternyata menyampaikan pesan berbahaya, bahwa wanita akan diletakkan pada semua tuduhan, dibunuh, bila mereka berani memelihara ambisi untuk memecahkan langit-langit kaca,” tulis surat kabar harian berbahasa Inggris Dawn pada hari Minggu.
“Pembunuhannya harus menjadi pendorong untuk legislator untuk memperbaharui tuntutan mengenai undang-undang untuk melindungi perempuan yang terancam di bawah gagasan palsu, kehormatan.”
Baloch, yang menyebut dirinya sebagai feminis modern, digambarkan sebagai Kim Kardashian Pakistan dan ia juga membangun karir modelingnya di belakang ketenaran media sosial.
“Sebagai wanita kita harus berdiri untuk diri kita sendiri. Sebagai wanita, kita harus berdiri untuk satu sama lain,” tulisna kepada dirinya dan juga 758.000 pengikut di Facebook sebelum kematiannya.