RANCAH POST – Belakangan ini kabar mengenai Yahoo makin dicari, terkait beredarnya rumor yang mengatakan bahwa salah satu perusahaan legendaris di bidang search engine dan email ini akan melakukan kerja sama dan bahkan penyatuan dengan sejumlah perusahaan.
Salah satu yang paling santer dibicarakan adalah Twitter yang entah bagaimana dikatakan akan melakukan merger dengan Yahoo. Untuk konsepnya sendiri masih belum pasti, apakah dalam bentuk kerja sama atau perusahaan berlogo burung biru ini justru akan melahap Yahoo nantinya.
Namun menurut sejumlah rumor, eksekutif dari kedua perusahaan ini sudah mulai melakukan pertemuan, mungkin untuk membahas permasalahan tersebt, meski informasi detailnya masih belum diketahui hingga saat ini.
Dan saat dimintai keterangan oleh New York Post, pihak Twitter mencoba menghindar dengan mengatakan “Kami tidak mengomentari rumor atau spekulasi,” ucap Twitter. Sementara Yahoo malah memilih bungkam.
Sejauh ini, baik Yahoo maupun Twitter diketahui sama-sama sedang dalam kondisi kritis dan sedang bersusah payah mencari solusi untuk keluar dari situasi sulit saat ini.
Yahoo sendiri saat ini sedang berusaha bertahan dari tekanan perusahaan raksasa seperti Google dan Bing milik Microsoft, yang semakin lama semakin kuat saja. Sementara Twitter sendiri sedang kebingungan karena mereka mulai sulit mengumpulkan pengguna baru.
Bagi Twitter, masalah ini sangatlah serius, karena dengan penurunan angka pendaftaran di situs microblogging tersebut, para investor yang kecewa terancam akan mulai meninggalkan mereka.
Dan Yahoo juga sama-sama menghadapi masalah yang tidak kalah peliknya. Kondisi buruk yang dialami Yahoo saat ini bahkan memaksa sang CEO Marissa Mayer untuk memangkas sekitar 1.700 karyawannya baru-baru ini. Mereka juga mulai mengundang berbagai perusahaan yang dinilainya akan mampu bekerja sama, untuk mencari solusi strategis dan tepat untuk mengatasi masalah ini.