RANCAH POST – Baru-baru ini, persaingan di pasar layanan transportasi berbasis aplikasi makin memanas saja. Dan persaingan antara Go-Jek dan Uber yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan akhirnya mulai semakin sengit.
Jika melihat layanan basis, dimana Go-Jek menawarkan transportasi roda dua dan Uber roda empat, keduanya seakan tidak bentrok. Namun tidak demikian faktanya, terutama setelah belum lama ini Uber meluncurkan layanan Uber Motor di Indonesia, yang mana menjadi saingan berat bagi Go-Jek.
Seolah tidak mau kalah, Go-Jek yang merasa wilayahnya sudah ternodai, melakukan serangan balasan dengan meluncurkan fitur baru bernama Go-Car. Ini adalah layanan khusus dari Go-Jek dimana perusahaan berwarna hijau tersebut menawarkan layanan pemesanan taksi atau mobil seperti Uber, dan tidak dairagukan lagi bahwa serangan ini adalah pernyataan perang untuk Uber dan Grab.
Bukan hanya Go-Car, tidak mau tanggung-tangguh, Go-Jek juga turut memperkenalkan layanan atau fitru terbarunya berupa cashless payment Go-Jek Credit dengan nama Go-Pay. Langkah ini sekali lagi berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan Uber, dimana mereka baru saja memberlakukan pembayaran tunai untuk pengguna Uber Motor. Seakan keduanya saling serang satu sama lain memang.
Uber sendiri memang sudah mengincar pasar Indonesia sejak meluncurkan layanan Uber Motor pada bulan Februari lalu di Thailan. Sementara Go-Jek sudah menyiapkan Go-Car sejak bulan Maret lalu. Dan meski tidak terlalu dihebohkan, Grab juga sudah lebih dulu menyediakan layanan pemesanan motor.
Sayangnya, untuk sementara ini layanan Go-Car dari Go-Jek ini masih belum tersebar merata, bahkan di Jakarta sekalipun. Sama seperti apa yang dialami Uber Motor saat pertama diluncurkan dulu. Namun perlahan, layanan ini tampaknya akan makin berkembang.
Belakangan juga muncul kabar yang mengatakan bahwa Go-Car ini akan mengadopsi sistem yang sama dengan Grab Taxi dumana mereka akan menjadi perantara antara pelanggan dengan penyedia layanan Taxi konvensional. Namun hal ini masih belum jelas benar atau tidaknya. Kita lihat saja langkah apa yang akan dipilih Go-Jek untuk tetap bertahan dan terus berkembang di tengah persaingan layanan transportasi online yang maikin panas di Indonesia ini.