RANCAH POST – Sudah bukan hal yang aneh lagi jika banyak konsumen yang ingin membeli Apple iPhone atau iPad dengan harga miring, malah berakhir dengan penyesalan mendalam. Karena rupanya mereka telah terkena tipu daya penjual sinting, yang meski tidak terlalu cerdik, namun masih bisa tetap meyakinkan sejumlah konsumen, bahwa mereka bisa dipercaya.
Beberapa waktu lalu ada wanita asal China yang ingin membeli iPhone 6s dengan harga murah, namun setelah menghabiskan lebih dari Rp10 jutaan, yang didapatnya hanya ponsel lokal bermerek PearPhone.
Dan masih banyak lagi kasus penipuan lain yang melibatkan sejumlah produk Apple di dalamnya. Seperti pembeli iPhone 6 yang malah mendapat balok kayu dan kaca misalnya.
Namun seolah tidak ada kapoknya, para pembeli masih saja tergiur dengan harga murah yang ditawarkan oleh para pemain di bisnis tipu-tipu online ini. Seperti satu korban lainnya lagi yang mengalami nasib serupa.
Seorang warga China bermarga Hou dikabarkan telah tertipu sebuah iklan menawan yang menawarkan handset Apple iPhone 6s seharga USD230 atau setara Rp3 jutaan saja. Jelas harga ini pastinya akan menggoda nafsu Anda, karena harga iPhone 6s ini sekitar 70% lebih murah ketimbang harga iPhone 6s resmi yang ditawarkan oleh pengecer.
Untuk meyakinkan si korban, sang penipu ulung ini pun mengaku bahwa barang yang dijualnya ini adalah barang selundupan, sehingga harganya jauh berbeda, bagai langit dan bumi. Tidak berfikir panjang, pria malang ini langsung percaya dengan omongan manis si penipu, dan kemudian merelakan uang senilai Rp3 juta miliknya di bawa pergi.
Ia pun tidak curiga, toh keesokan harinya sebuah paket sampai di rumahnya. Dengan semangat ia membuka paket tersebut dan membayangkan ponsel iPhone 6s terbaru sudah ada di genggamannya. Namun sial seribu sial, saat membuka paket tersebut, bukannya iPhone, malah sebuah pancake China yang didapatnya.
Syok, memang. Tak mau menyerah, si korban langsung menghubungi penjual dan meminta pengembalian, dengan harapan di dalam hatinya, bahwa si pengirim hanya salah kirim. Namun nasi sudah jadi bubur, uangpun sudah digondol penipu. Kini ia hanya bisa pasrah dan menangisi nasib malangnya, sembari melapor ke polisi, pria ini sudah mendapat pelajaran penting dalam hidupnya.
Nah, bagaimana dengan Anda? Masih tertarik untuk kena tipu? Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran untuk kita bersama, dan semoga mulai saat ini kita bisa lebih cerdas dalam mencerna sebuah informasi.