RANCAH POST – Setelah beberapa bulan silam orang tua siswa dikejutkan dengan materi pelajaran yang berisi salahnya urutan Nabi Muhammad SAW menjadi urutan ketiga belas dan Nabi Isa AS menjadi urutan kedua puluh lima.
Kali ini materi buku pelajaran agama Islam yang dinilai oleh orang tua salah kaprah dan memicu kontroversi kembali muncul. Isi dari materi buku pelajaran tersebut membahas tiga orang yang boleh menjadi imam shalat. Namun yang menjadi heboh dan dinilai perlu diluruskan adalah banci boleh jadi imam shalat.
Dari penelusuran Rancah Post, polemik materi buku pelajaran Fiqih untuk kelas II Madrasah Ibtidaiyah yang diterbitkan Yudhistira tersebut juga muncul dan diunggah oleh salah satu facebooker bernama Yenni Putriana. Dalam postingannya, Yenni Putriana menuliskan ‘Ass pak Widodo F Hardjono maaf mau sharing dlm buku pelajaran fiqih penerbit yudistira anakku kelas 2 sd ada pelajaran ttg syarat jadi imam. Boleh kah banci jafi imam? Mohon bantuannya pak agar anak tidak salah kaprah, trims’.
Postingan itu pun menuai tanggapan dari beberapa facebooker lainnya.
“Bisa2nya penerbit mengeluarkan buku untuk anak SD yang mencoba merusak, tatanan Islam, terlebih dalam syarat menjadi imam,” tulis Mzaza Putra Ramadhan.
“waria kurang layak menjadi imam shalat. Yang baik baginya adalah ia kembali pada kodratnya sebagai lelaki,” komentar akun Mahmud.
Lain halnya dengan facebooker bernama Rahman Bae, ia mengaku tidak bisa membayangkan betapa lucunya suara sengau si banci bilamana menjadi seorang imam.
“Penasaran gmn tuhh klo banci jd imam shalat.. Pasti yg ad sepanjang shalat cuma ketawa doank ngedengerin bacaan banci yg sengau2.. Hahahahahaha..,” ucapnya.
Ada pula facebooker seperti DrBudi Santoso MSi Rfp yang meminta peredaran buku tersebut segera ditarik dan meminta Dinas Pendidikan terkait segera bertindak cepat.
“Ayo segera tarik buku itu, hanya afa 2 Jenis kelamin di muka bumi ini, laki laki atau perempuan sedangkan banci itu bukan jenis kelamin yaitu penyimpangan dan harus disembuhkan, ayo dinas pendidikan bertindak cepatlah, apalagi ini anak sd yg kadangclebih percaya pada guru,” timpalnya.
Sementara itu, akun bernama Widodo F Hardjono yang namanya sempat di-tag oleh Yenni Putriana menuliskan balasan bahwa Dinas Pendidikan Sumatera Selatan akan segera menginvetigasi dan menindaklanjuti temuan salah satu orang tua tersebut.