RANCAH POST – M Risky Persia alias Eki alias Dante yang berasal dari etnis Dayak, terlibat perkelahian dengan dua orang warga etnis Madura bernama Muhammad Farok dan Ardyansah. Perkelahian ini pun berakhir dengan tewasnya M Risky di Jalan Pangeran Antasari, Harapan Pekapuran Raya, Banjarmasin Timur.
Kasus ini pun rupanya membuat warga Kota Banjarmasin diselimuti rasa resah. Betapa tidak, isu bentrokan antar suku Dayak dan suku Madura mengemuka pasca kasus pembunuhan ini terjadi.
Berkenaan dengan menyeruaknya isu bentrokan antar dua etnis tersebut, Brigjen Pol Agung Budi Maryoto selaku Kapolda Kalimantan Selatan membantah munculnya isu pertikaian antara etnis Dayak dan Madura tersebut
“Tidak benar, kasus ini murni kasus kriminalitas dan tidak ada unsur lain dalam kasus ini. Tapi memang di media sosial berhembus ajakan tindakan kerusuhan seperti kasus Sampit yang terjadi tahun 2005 silam,” ucap Agung, Rabu (2/3/2016).
Agung pun menambahkan, salah satu tersangka, Ardyansah, minggu lalu telah menyerahkan diri. Sementara itu, Muhamad Faruk, tersangka lainnya berhasil ditangkap ditangkap di Jalan Kalimantan Kecamatan Wajo Makassar Sulawesi Selatan, Rabu (2/3/2016) dinihari.
“Baik Dewan Adat Dayak maupun Ikatan Keluarga Madura, sepekat menyerahkan kasus ini ke kepolisian,” ujarnya.
Agung pun meminta agar warga Kota Banjarmasin tidak terpancing atau terprovokasi dengan isu-isu yang ingin merusak perdamaian di Kota Banjarmasin.
Sementara itu, Dehen MH, salah satu tokoh Dewan Adat Dayak meminta agar masyarakat tetap tenang. Pihaknya sendiri telah berusaha agar situasi di Banjarmasin tetap kondusif.