RANCAH POST – Malam puncak Miss Indonesia hanya tinggal menghitung hari. Pada waktu itulah, hanya ada satu finalis yang akan terpilih menjadi seorang Miss Indonesia menggantikan Maria Harfanti.
Sebelum memilih siapa yang akan menjadi pemenang, 34 finalis akan lebih dulu mengikuti masa karantina. Selama menjalani karantina, kontestan pun mesti mengikuti berbagai fast track yang sangat menentukan. Bahkan yang menang dalam setiap fast track bisa membawa mereka lolos pada babak 15 besar ketika malam final nanti.
“Ada enam fast track, yakni Sport, Talent, Nature Beauty, Modelling, Social Media, dan juga Beauty with a Purpose, yang memberikan poin 30 persen,” jelas Liliana Tanoesoedibjo, Chairwoman of Miss Indonesia Organization di Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (16/2/2016).
Walaupun demikian, penilaian dari finalis Miss Indonesia juga ditentukan dari sikap sehari-hari dari peserta selama masa karantina. Dari sanalah, finalis akan tampak seperti apa kesiapannya untuk menjadi Miss Indonesia, seperti yang telah diharapkan.
“Penilaian ketika karantina sebesar 20 persen untuk penjurian awal. Sisanya pada akhir ketika malam final. Pastinya para finalis akan memperoleh pembekalan dan juga pelatihan, yang meliputi budi pekerti, public speaking, modelling, aktivitas sosial, sampai pengetahuan umum,” tutup Liliana.
Para finalis pun akan turut dilibatkan dalam sejumlah kunjungan, baik industri ataupun sosial. Misalnya mengunjungi media cetak, radio, televisi, sampai mengunjungi panti asuhan Sinar Pelangi, Jati Bening, untuk memperlihatkan dukungan dan juga kepedulian mereka kepada sesama.