BERITA PANGANDARAN, RANCAH POST – Gizi buruk di Pangandaran mulai mengkhawatirkan dan perlu perhatian semua pihak. Dari data yang dilansir Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, sedikitnya 48 balita menderita gizi buruk. Ke-48 balita dengan gizi buruk tersebut tersebar di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Pangandaran.
Tercatat, 1 balita di Langkaplancar, 5 balita di Cimerak, 7 balita di Cigugur, 1 balita di Cijulang, 8 balita di Parigi, 5 balita di Sidamulih, 5 balita di Pangandaran, 7 balita di Kalipucang, 8 balita di Padaherang, dan 1 balita ada di Mangunjaya.
Tak hanya itu, 12 balita dari ke-48 balita penderita gizi buruk tersebut mengidap penyakit lain seperti penyakit jantung, pnemonia, epilepsi, bibir sumbing, dan cacat bawaan lainnya. Hal ini diutarakan Dede Saeful Uyun, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, didampingi Tini Supriatiningsih, Kepala Binkemas Dinkes Kabupaten Pangandaran.
Dari penjelasan Tini, Dinkes Pangandaran telah melakukan berbagai upaya untuk mengangani balita penderita gizi buruk tersebut. Di antaranya dengan PMT (pemberian makanan tambahan), pemberian susu dan biskuit selama 3 bulan.
Masih menurut Tini, peran lingkungan dan keluarga amat penting dalam mecegah terjadinya gizi buruk. Namun demikian, Tini sangat menyayangkan peran keluarga dan lingkungan yang kurang tanggap dengan Posyandu.
“Di Pangandaran, partisipasi masyarakat terhadap Posyandu baru 70 persen. Artinya, 30 persen warga Pangandaran lainnya jarang atau bahkan tidak sama sekali pergi ke Posyandu,” ucapnya.