RANCAH POST – WhatsApp baru saja mempublikasikan pengumuman mendebarkan sekaligus kabar baik bagi pengguna. Perusahaan yang didirikan oleh Jan Koum ini kabarnya akan menghilangkan biaya langganan setelah ia sukses meraih lebih banyak pengguna di bawah asuhan Facebook paska pembelian dengan harga mencapai 22 Miliar dolar di tahun 2014 silam.
Pengumuman ini sendiri dimuat pada blog resmi WhatsApp. Menurut pengumuman tersebut, penghapusan biaya atau ketentuan langganan ini akan diberlakukan mulai beberapa pekan mendatang. Dan mereka akan mengalihkan sumber pendapatannya dari langganan menjadi pesan bersponsor alias iklan.
WhatsApp juga sempat menunjukkan beberapa contoh pesan berbayar yang dimaksudnya. Bukan seperti iklan pada Facebook, pesan ini lebih kepada pesan penting dari perusahaan atau bank dimana Anda terdaftar sebagai anggota jika ada transaksi yang mencurigakan. Atau pesan dari maskapai terbang ketika penerbangan Anda dibatalkan atau terjadi masalah. Jadi pengguna tidak perlu khawatir.
Sebelum ini, WhatsApp memberikan kesempatan pada pengguna untuk memakai layanannya secara gratis selama 1 tahun lamanya. Namun setelah lewat 1 tahun, Anda akan dikenakan biaya langganan.
Metode ini memang terbukti mampu meraup banyak pengguna, namun hanya sementara, karena setelah lewat 1 tahun, banyak pengguna yang berhenti memakai WhatsApp. Terutama pengguna di negara berkembang, yang juga mengalami kesulitan karena masih belum memiliki kartu kredit atau debit.
Itulah sebabnya, karena WhatsApp merasa sudah punya cukup banyak pengguna, mereka memutuskan untuk mengganti strategi bisnisnya dengan yang lebih baik menurut mereka. Hingga saat ini, WhatsApp tercatat sudah memiliki lebih dari 1 Miliar pengguna. di seluruh dunia.
Perlu Anda ingat, bahwa pada saat Facebook melakukan akuisisi kepada WhatsApp, sempat terjadi kericuhan kala para pengguna dan pelanggan WhatsApp mengeluh dan takut jika nantinya Facebook akan mengubah WhatsApp jadi seperti Facebook yang dibanjiri iklan menyebalkan. Namun CEO Facebook, Mark Zuckerberg kala itu mampu meredam kemarahan konsumen dengan menandatangani perjanjian untuk tidak memasang iklan di WhatsApp. Namun entah apakah tindakan perusahaan ini termasuk dalam pelanggaran atau masih bisa dimaklumi. Kita lihat saja respon konsumen nantinya.