RANCAH POST – Kabar mengenai diblokirnya layanan pesan instan WhatsApp milik Facebook di Brazil tampaknya menarik banyak perhatian. Dan hal ini juga mendatangkan berbagai kecaman dan protes dari masyarakat kepada pihak pemerintah Brazil, dalam hal ini adalah pihak pengadilan Brazil.
Namun tampaknya Mark Zuckerberg tidak perlu khawatir lagi, karena kemarin, pihak pengadilan yang lebih tinggi di Brazil telah membatalkan putusan terkait pemblokiran layanan pesan instan tersebut.
“Berdasarkan prinsip-prinsip konstutional, tampaknya akan wajar jika jutaan pengguna merasa terganggu ketika perusahaan (Facebook/WhatsApp) membocorkan informasi pribadi mereka,” ujar salah seorang hakim dalam putusannya, dan merekomendasikan denda yang lebih tinggi sebagai gantinya.
Sekedar informasi untuk Anda, layanan pesan instan WhatsApp telah diblokir selama kurang lebih 12 jam di Brazil, karena adanya ketidak puasan dari pengadilan, kala WhatsApp menolak untuk membocorkan informasi atau pesan salah seorang penggunanya yang diduga melakukan transaksi narkoba skala besar melalui layanan pesan instan tersebut.
Pembatalan pemblokiran ini sendiri dilakukan oleh pengadilan yang posisi atau kedudukannya lebih tinggi dari yang sebelumnya mengeluarkan putusan pemblokiran, sekitar 12 jam setelah larangan WhatsApp diberlakukan.
Sebelumnya, CEO Facebook Mark Zuckerberg juga sempat ‘berceletuk’ di akun Facebook resmi miliknya kala larangan ini diluncurkan. Ia mengatakan bahwa dirinya terkejut dengan putusan pengadilan yang dinilainya terlalu ekstrim ini.
Sementara itu, ketika layanan pesan instan WhatsApp diblokir di Brazil, ada pula pihak yang malah mendapatkan keuntungan. Salah satu pesaing terbesarnya, yakni Telegram mengaku bahwa aplikasi yang bisa dikatakan serupa ini telah diunduh hingga satu juta kali di Brazil, hanya selama 12 jam dimana WhatsApp mulai diblokir di wilayah tersebut.