RANCAH POST – Rabu (23/12), Presiden Joko Widodo kembali mengecek lokasi pembangunan rel bawah tanah di kawasan Senayan, Jakarta Selatan untuk proyek Mass Rapid Transit (MRT). Beliau ingin model transportasi berbasis rel seperti MRT ini bisa menjadi solusi baru bagi transportasi kota-kota besar di Indonesia.
Dengan di dampingi Dirut MRT Jakarta Dono Boestami, beliau berujar bahwa kota-kota besar yang memerlukan transportasi massal tetapi ruang di atas tanahnya sudah tidak memungkinkan, mau tidak mau solusinya adalah bawah tanah. Beliau kira semua kota-kota besar di seluruh dunia juga seperti itu.
Selain di Jakarta, sejumlah kota besar lain di Indonesia sudah memulai pembangunan transportasi massal berbasis rel. Seperti kota Palembang juga sudah mulai membangun Light Rail Transit (LRT). Selanjutnya, pembangunan kereta juga akan dimulai di Surabaya, Yogyakarta dan Padang, sambung Presiden Jokowi.
Menurut laman Republika, Presiden optimistis pengeboran jalur bawah tanah MRT dapat selesai pada 2016. Karena saat mengecek progres pembangunan jalur rel bawah tanah MRT, Jokowi mendapati sebuah terowongan raksasa telah terbentuk. Mesin bor raksasa sudah berhasil membuat jalur sepanjang 327 meter baru dalam jangka waktu 93 hari kerja.
Saya terus memantau pembangunan MRT ini, meskipun ini juga menjadi tanggungjawab gubernur DKI Jakarta.
Presiden telah mengecek pembangunan MRT di lokasi yang sama pada Oktober 2015 lalu. Ia ingin memastikan proyek berjalan lancar. Maklum, pada saat ia masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, beliau sendiri yang memulai pembangunan MRT. Pada 10 Oktober 2013 peletakan batu pertama proyek tersebut dilakukan sendiri oleh beliau.