RANCAH POST – Seperti diketahui, persoalan PT Freeport Indonesia terkait perpanjangan Kontrak dengan pemerintah masih bergulir. Persoalan ini melebar kemana-mana, termasuk salah satunya terungkapnya kasus ‘Papa Minta Saham’ dengan terduga Ketua DPR RI Setya Novanto.
Disisi lain, Menko Kemaritiman Rizal Ramli mengungkap alasan kenapa PT Freeport Indonesia belum selesai membangun pabrik pemurnian dan pengolahan tambang mineral di Papua. Rizal menuding bukan hanya emas yang ditemukan, namun ada juga uranium yang merupakan bahan baku pembuatan senjata pemusnah nuklir.
Menurut laman Merdeka.com, Rizal katakan, “Karena Freeport itu takut ketahuan bahwa selain emas dan copper (tembaga) ada juga rare material. Mungkin ada juga uranium,” Minggu (14/12/2015).
Uranium sendiri merupakan salah satu bahan baku pembuatan nuklir. Bukan hanya bermanfaat untuk pembangkit listrik, nuklir juga dibuat menjadi senjata biologi yang sangat mematikan.
Menko Rizal menuturkan, saat ini para pemain yang ingin memperlebar kontrak PT Freeport tengah panik. Sebab, Presiden Jokowi meminta pembangunan smelter merupakan syarat wajib jika ingin perusahaan AS itu bertahan di Indonesia. Sebelumnya, tidak ada pemimpin yang berani mengemukakan hal serupa.
Sementara itu, belakangan ini beredar kabar, Menko Kemaritiman Rizal Ramli Presiden Jokowi dan Menkopolhukam Luhut Binsar sepakat menunda perpanjangan kontrak dengan PT Freeport sampai tahun 2019 sesuai dengan peraturan perundang-undangan.