RANCAH POST – Pilkada serentak yang dilaksanakan sebagian besar Kabupaten/Kota dan Propinsi pertama kali digelar di Republik ini. Pesta demokrasi yang seyogianya menjadi sebuah pilar hiruk-pikuk pagelaran politik yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, ternyata disambut dingin oleh publik yang ada di kecamatan Medan Denai.
Hal ini terlihat dari beberapa TPS yang ada di sekitar kawasan Medan Denai, seperti di TPS 03 Kelurahan Menteng yang terletak di Jalan Raya Medan Tenggara terlihat cukup lengang, hingga pukul 10.45 WIB baru sekitar 40-an masyarakat yang menggunakan hak pilihnya. Hal ini diungkapkan oleh petugas KPPS M. Riza Rangkuti yang tampak berdiri di pinggir untuk menghimbau masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya, beliau mengungkapkan bahwa ada sekitar 634 pemilih yang terdaftar di DPT, akan tetapi baru sekitar 7% masyarakat di TPS 03 Menteng yang baru menggunakan hak pilihnya.
“Memang kali ini agak sepi dek, udah jam 10 lewat gini aja baru sedikit yang datang sekitar 40-an, Padahal waktu pemilihan legislatif kemarin jam segini da ada 40 % yang datang ke TPS,” ujar Rangkuti.
Karena polanya masih baru serta proses tahapannya tidak begitu diketahui oleh masyarakat dan gaungnya tidak begitu terasa seperti pilkada sebelum-sebelumnya.
“Walaupun hingga saat ini belum begitu banyak yang datang kami tetap menghimbau masyarakat untuk datang ke TPS, padahal untuk saat ini KPU mempermudah proses pemilihan bagi yang tidak memiliki undangan tetapi terdaftar di DPT tetap akan kita terima bahkan warga yang hanya memiliki identitas saja pun seperti KTP dan KK kita juga layani akan tetapi pencoblosannya di atas jam 12 karena kami cukup kenal dengan warga di sini jadi tidak ada curiga-curiga dan warga sebagian besar ikut STM jadi saling mengenal,” tandasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh KPPS di TPS 16 Jalan Jermal VII Kelurahan Denai, Syamsu Rizal atau Adek mengungkapkan bahwa warga yang terdaftar di DPT sebanyak 589 warga untuk lingkungan VII ada 2 TPS yaitu TPS 16 dan 17. Hingga pukul 11.20 WIB, dari data yang ada baru sekitar 130-an warga yang menggunakan hak pilihnya. Dari pantauan di TPS terlihat warga tidak ramai mengantri untuk melakukan pengambilan hak suaranya, tampak sekitar 3 sampai 4 warga dan hanya petugas KPPS, pemantau serta saksi yang mendominasi di TPS.
Di lokasi tampak terdapat permasalahan dimana terlihat seorang warga bernama Ismaris Siska (48), tampak protes kepada petugas TPS tentang tidak diizinkannya warga tersebut untuk memenuhi hak suara di TPS. Setelah dikonfirmasi ke Ketua TPS ternyata warga tersebut tidak menerima undangan akan tetapi membawa surat tanda telah didata oleh KPU.
“Kita jelaskan dengan ibu tersebut harus membawa undangan C6, kalau menggunakan surat pendataan tidak berlaku. Kita tetap memberikan hak memilih tetapi membawa berkas identitas dan diatas jam 12 siang”, tandas Adek.
Puskesmas dan Unit Kesehatan di Medan tetap buka Â
Walaupun Pilkada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota sedang berlangsung tampak di lapangan unit-unit kesehatan di kota Medan tetap melayani pasien. Hal ini terlihat di beberapa Puskesmas diantaranya Puskesmas Bromo yang tampak masih melayani pasien yang datang berobat.
Hal ini diungkapkan oleh salah seorang staf di Puskesmas Bromo Nurleli larasati, S.Farm yang mengungkapkan bahwa, untuk fungsi pelayanan puskesmas tetap buka seperti biasa dengan dibagi 2 shift yaitu pagi sampai jam 11 dan jam 11 sampai sore.
“Karena kita juga rawat inap bang, kita tetap memberikan pelayanan kesehatan walaupun Pilkada seperti sekarang ini, semua berjalan seperti biasa dokter dan perawat serta apoteker juga tetap bertugas,” ungkap Leli.
Ketika ditanya tentang hak sebagai warga negara untuk melakukan pemilihan suara ia mengungkapkan , “Jadi dibagi shift-nya bang, sehingga utuk menunaikan hak suara juga tetap dilakukan oleh pegawai dan kebanyakan pegawai di sini adalah warga sekitar sehingga semua dapat baik tugas maupun hak pilih,” tandas Apoteker tersebut.
Artikel kiriman dari Irfandi, seorang jurnalis warga di UNIMED.