Berita Hari Ini, RANCAH POST –  Rupiah masih diprediksi akan terus merosot. Hingga saat ini, belum ada yang bisa menyokong mata uang kebanggaan Indonesia itu. Kemarin saja, mata yang ini menembus level psikologis Rp14.000 akibat koreksi tajam pasar saham.

Di pasar spot, rupiah meloyo 0,78% menjadi Rp14.050 per dollar Amerika Serikat. Kurs tengah BI (Bank Indonesia) mencatat, rupiah meluncur 0,74% ke Rp13.998.

Trian Fathria selaku Research and Analyst Divisi Treasury BNI menilai, pelemahan rupiah merupakan imbas dari devaluasi mata uang China, yaitu. Sentimen itu menumbangkan bursa Shanghai hingga 8,49%. Dampaknya, bursa di regional Asia, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ikut terjun bebas.

Trian katakan, “Pasar merasa khawatir terhadap negara berkembang, sehingga terjadi capital outflow.”

Sementara itu, Faisyal bilang selaku Analis Monex Investindo Futures mengatakan, dollar AS sebenarnya tengah melemah. Namun, rupiah belum bisa memanfaatkan untuk bangkit.

Prediksi Faisyal, pada hari ini, rupiah akan terus tertekan, sebab belum ada katalis positif. Trian juga menduga, rupiah bisa semakin terperosok, jika Dennis Lockhart selaku Gubernur The Fed cabang Atlanta, memberi sinyal kenaikan suku bunga. Mereka berdua memprediksi, hari ini rupiah berada dikisaran Rp14.000 – Rp14.100.

Share.

1 Komentar

Leave A Reply