RANCAH POST – Toko roti beken BreadTalk telah membantah tuduhan praktek penanganan makanan yang tidak tepat setelah wartawan lokal menyatakan bahwa karyawan di salah satu outlet Shenzhen diperbolehkan menggunakan minyak goreng berulang-ulang selama berbulan-bulan.
Sebagaimana dilansir Shanghaiist, klaim muncul setelah seorang reporter yang menyamar sebagai seorang karyawan diam-diam merekam praktek kerja di sebuah toko di Nanshan. Rekaman tersebut disiarkan di salah satu episode Shenzhen Fazhi Shikong pada tanggal 12 Agustus kemarin, dan ditemukan fakta buruk dimana kue-kue dalam hotdog dimasukkan mayones yang tidak steril.
Perusahaan roti ternama yang berbasis di Singapura ini tegas membantah setiap kesalahan profesional tersebut dan Biro Pengawasan Kualitas Shenzhen China menegaskan bahwa semua praktek penanganan makanan telah sesuai dengan peraturan.
Toko roti juga mengatakan bahwa minyak yang telah digunakan dibuang setiap kali minyak goreng diganti, dan penggantian minyak goreng selalu dilakukan dalam masa berlaku, menurut Channel News Asia.
BreadTalk, yang memiliki sekitar 400 gerai di China, awal bulan ini terjerat skandal ketika seorang karyawan Singapura tertangkap kamera menuangkan susu kacang kedelai Yeo ke dalam botol yang sudah ditandai siap disajikan. Akibatnya, toko tersebut berhenti sementara menjual minuman dan meminta maaf.
Tahun lalu, sebuah gerai BreadTalk di Shanghai juga mendapat perhatian setelah seorang kustomer memfoto seekor tikus yang sedang menggigit kue di sekitar etalase toko.