RANCAH POST – Bagi manajer Chelsea Jose Mourinho, Steven Gerrard merupakan salah satu lawan yang paling sulit bagi timnya. Mourinho pun menaruh hormat bagi Gerrard sebab sudah menjadikannya menjadi manajer yang lebih baik.
Chelsea bakal melawan Liverpool di Stamford Bridge di lanjutan Liga Inggris, Minggu (10/5) malam WIB. Ini bakal menjadi terakhir kalinya untuk Gerrard bertanding kontra Mourinho dengan seragam Liverpool.
Gerrard bakal hengkang dari Liverpool begitu musim ini usai. Gelandang berusia 34 tahun itu bakal meneruskan kariernya di Major League Soccer dengan berseragam LA Galaxy.
Pujian pun dilayangkan Mourinho bagi kapten Liverpool itu. Mempersiapkan tim untuk melawan tim yang memiliki pemain seperti Gerrard dikatakan Mourinho sudah mengasah kemampuannya sebagai manajer.
“Ini saatnya aku memuji Steven Gerrard dan menyatakan bahwa dengan lawan seperti dia aku menjadi manajer seperti saat ini. Aku belajar dengan sejumlah pemainku dan lawan terbaik,” sanjung Mourinho seperti diwartakan ESPNFC.
“Gerrard jelas merupakan salah satu musuh favoritku dan musuh tersayang, seseorang yang menjadikanku menjadi manajer yang lebih baik. Menghentikannya atau mencoba guna menghentikannya sangat sulit. Aku kalah, aku menang, aku imbang, aku senang, aku sedih. AKu sangat sedih ini merupakan kali terakhir aku melawannya.”
“Aku perlu orang seperti dirinya guna membuatku menjadi pelatih yang lebih baik. Aku sedih dia bakal pergi sama halnya seperti seperti Frank Lampard kami, tapi Frank merupakan legenda Chelsea dan situasinya berbeda sebab Steven selalu ada di tim lawan,” jelas eks pelatih Madrid itu.
Mourinho pun tidak menyangkal kalau dirinya pernah memiliki niat guna membajak Gerrard ke klub yang dilatihnya. Kala menunkngi Chelsea di tahun 2005, Mourinho hampir memperoleh teken Gerrard. Namun hal itu tidak pernah terwujud sebab loyalitas Gerrard bagi The Reds.
“Aku pernah mencoba untuk memboyongnya ke Chelsea, ke Inter Milan, ke Real Madrid, tapi dia selalu tetap bersama dengan musuh. Aku ingin menghormatinya dan aku harap Stamford Bridge memiliki perasaan yang sama,” sambung Mourinho.
“Terlalu terlambat guna merekrutnya,” candanya kemudian. “Dia tak dapat bermain kontra Liverpool. Dia memiliki karier luar biasa bersama rekan-rekannya. Dia menolak bermain di klub besar lain, liga besar lain, bermain hanya untuk Liverpool dan ini merupakan perasaan yang masih ada.”
“Siapa tahu aku bakal melawan Steven sebagai manajer Liverpool pada suatu hari nanti,” pungkas Mourinho.