RANCAH POST – Mia Khalifa, seorang gadis cantik berdarah Arab ini tengah panas diperbincangkan di seantero dunia. Perempuan muda yang cantik ini membintangi film panas dalam sebuah situs populer yang menyuguhkan konten dewasa. Tidak sedikit yang merasa penasaran dengan sosok paras cantik yang kini diburu oleh para militan ISIS.
Mia Khalifa asli dari Lebanon. Lahir dan tumbuh besar di Beirut, ibukota Lebanon. Akibat konflik yang berkepanjangan di negara tersebut hingga kedua orang-tuanya memutuskan untuk hijrah ke negeri Paman Sam saat Mia berumur 11 tahun. Mia mengenyam pendidikan hingga meraih sarjana di negara Barrack Obama ini. Namun, siapa sangka ternyata secara diam-diam Mia bekerja sebagai bintang film dewasa tanpa sepengetahuan kedua orang-tuanya.
Mendengar kabar anak perempuannya yang berprofesi sebagai bintang film panas ini membuat marah kedua orang-tuanya dan bahkan mereka tidak mau lagi berkomunikasi dengan Mia. Profesi yang telah membuat malu keluarganya di hadapan kerabatnya di Lebanon. Namun, semua itu tidak membuat Mia serta-merta menyerah begitu saja untuk terus bisa semakin tenar di dunia film panas ini.
Satu hal yang membuat warga Lebanon marah pada Mia, yaitu dia membuat tato yang bertuliskan sepenggal kalimat dari lirik lagu kebangsaan Lebanon, hal ini telah membuat warga Lebanon merasa terhina dengan tato tersebut yang seringkali dipamerkan dalam adegan film panas yang dibintanginya. Plus, Mia acapkali mengunggah foto-foto yang membuat gelap para kaum Adam.
Meski mendapatkan kecaman dimana-mana khususnya dari negara Timur Tengah, Mia yang memiliki dada besar ini tetap tidak perduli. Mia malah semakin menjadi-jadi dengan tidak memiliki perasaan bersalah mengenakan jilbab dalam setiap adegan film porno yang diperankannya. Tak ayal lagi hal ini telah membuat kemarahan umat muslim yang ada di seluruh dunia, dan menganggap itu merupakan sebuah hinaan terhadap agama Islam.
Tak hanya sampai di situ, kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS telah melontarkan ancaman pembunuhan terkait perilakunya itu. Namun, kembali Mia yang tidak mempedulikan akan kelakuannya yang menodai Islam itu.