RANCAH POST – PSGC dan Persiwa sukses lolos ke babak semifinal Divisi Utama ISL 2014 setelah dua tim yaitu PSIS dan PSS lakukan praktik ‘Sepakbola gajah’. Investigasi PSSI lewat komisi disiplin resmi jatuhkan sanksi kepada pemain yang berperan dalam praktik sepakbola gajah pada laga PSS vs PSIS beberapa waktu lalu. Bukan hanya pemain, pelatih dan sampai jajaran pengurus klub juga terkena.
Eko Riyadi dan Hery Kiswanto yang merupakan pelatih ke-2 tim tersebut terkena sanksi yang sangat berat. Mereka dilarang terlibat dalam perhelatan sepakbola selama seumur hidup. Mereka juga didenda sebesar Rp200 juta.
Komdis juga beri sanksi kepada Sekretaris PSS, Eri Febrianto, juga dengan sanksi yang sama. Komdis PSSI memberi keterangan jika Eri merupakan dalang yang menyuruh para pemain lakukan gol bunuh diri.
Manajer PSS Suparjianto juga tak lepas dari hukuman, namun masih dikaji Komdis PSSI. Itu dikarenakan ia tak hadir dalam sidang Komdis PSSI, pada Kamis (20/11/2014) kemarin.
Manajer PSIS yang merupakan Wahyu Winarto dijatuhi sanksi seumur hidup dan denda Rp200 juta. Manager PSIS itu dinilai sebagai otak PSIS untuk melakukan gol bunuh diri balasan PSS.
Hukuman ini akan berlaku terhitung (11/11/2014). Tapi Komdis PSSI mengungkapkan bahwa keputusan ini masih dapat dibanding.
Ini dia keputusan Komdis PSSI untuk jajaran staff PSS dan PSIS yang lain:
- Rumadi Ofisial PSS diberi sanksi seumur hidup, denda RP200 juta.
- Eri Sahrudin dan Edi Broto Ofisial PSS, dikenai sanksi 10 tahun dilarang terlibat dalam ranah sepakbola, denda Rp150 juta.
- Setiawan dan Budi Cipto Asisten pelatih PSIS, sanksi 10 tahun dilarang terlibat dalam ranah sepakbola, Rp150 juta.
- PU dan official treatmen kedua tim kena larangan 1 tahun masa percobaan 5 tahun.
Dengan sederet hukuman yang dijatuhkan PSSI kepada PSS dan PSIS sekaligus mendiskualifikasi kedua tim dari babak 8 besar Divisi Utama ISL 2014, dan digantikan PSGC dan Persiwa sebagai semifinalis.