Berita Terkini RANCAH POST – Ahok bersikeras dengan pendiriannya ingin memilih Wagub DKI Jakarta yang akan mendampinginya harus dari kalangan non partai. Ia mengungkapkan dari kalangan non partai bisa cepat diajak kerja.
“Yang non partai saja, lebih cepat kerjanya nanti,” ungkap Ahok, namun dirinya tak ingin mendahului penentuan Wagub yang akan diputuskan oleh Presiden Jokowi. “Kita tidak tahu Peraturan Pemerintahnya seperti apa,” tambahnya.
Ahok juga keluhkan mengenai Partai Gerindra yang mengancam akan menjegal APBD DKI 2015 jika dirinya merekrut wakil dari PDIP. “Dia akan hambat gue melulu. Pusing amat sama dia. Mau pilih siapa juga dia akan hambat, gak pilih siapa-siapa saja pun dia hambat. Gue mau jadi gubernur juga mau dihambat,” kata Ahok.
Hal itu berdasar dari perkataan Ketua Fraksi Partai Gerindra yang memperingatkan Ahok jika ia benar-benar memilih wakilnya dari PDIP, Gerindra akan menjegal pengesahan APBD 2015. “Kalau gitu kita akan bekerja keras. Belum tentu dia memilih PDIP anggaran bisa jalan. Tidak akan jalan anggarannya.”
Beralaskan Pasal 171 ayat 1 dan 2 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Udang Nomor 1 Tahun 2014, Ahok mempunyai hak untuk memilih siapa yang akan mendampinginya. Karena memiliki kuasa, Ahok beberapa kali menyebutkan nama Sarwo Handayani, anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan, sebagai pendamping yang ideal. “Beliau ini pekerja keras,” kata Ahok