RANCAH POST – Anas Urbaningrum kini tengah bersiap menghadapi vonis majelis hakim Pengadilan Tipikor, Jakarta, hari ini, Rabu (24/09/2014). Jika kita flash back ke belakang, Anas pernah menyatakan, bila dia korupsi satu sen dari proyek Hambalang, maka Anas siap digantung di Monas.
“Satu rupiah saja Anas korupsi di Hambalang, gantung Anas di monas (monumen nasional),” tegasnya, Jumat 9 Maret 2012.
Pernyataan itu dilontarkan Anas dalam acara diskusi soal bahan bakar minyak (BBM) di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta. Semua itu berawal dari tudingan mantan koleganya, Muhammad Nazaruddin, yang menyebut dia terlibat kasus korupsi pembangunan fasilitas olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Dia menuturkan, pernyataan Nazaruddin adalah fitnah yang sengaja dibuat untuk menjatuhkannya. Kala itu, dia pun menyatakan bersedia hadir apabila dipanggil KPK untuk kasus Hambalang.
“Saya tegaskan ya, KPK sebetulnya tidak perlu repot-repot mengurus soal Hambalang. Mengapa, karena itu kan asalnya ocehan dan karangan yang tidak jelas, ngapain repot-repot,” tuturnya.
Tak perlu waktu lama, pernyataan Anas itu kemudian menjadi sangat terkenal dan dibicarakan oleh khalayak luas. Bahkan, ketika KPK menetapkan Anas menjadi tersangka kasus Hambalang, publik menagih janji Anas itu.
Namun, Anas bungkam dan malah melontarkan lelucon atas janji lamanya itu.
“Kalau ada yang bilang Anas enggak mau dipanggil KPK, nama saya itu Anas, bukan KPK. Istri saya manggil Abah, ada yang manggil Cak,” kata Anas saat memenuhi panggilan pemeriksaan KPK pada Jumat 1 Januari 2014. Setelah diperiksa selama 4 jam, Anas ditahan.