RANCAH POST – Kabar panas mengenai tuntutan Kris yang ditujukan pada agensinya, SM Entertainment, mengundang munculnya spekulasi baru. Dilansir Allkpop (20/5/2014), ternyata ini bukan kali pertama Kris dan pihak SM bermasalah.
Sebelumnya, selama masa liburan tahun baru 2013 Kris dikabarkan absen dari dua bulan menjadi tiga bulan, menyebabkan mundurnya jadwal promosi Wolf. Kemudian, setelah perayaan Thanksgiving Korea, lagi-lagi Kris absen. Setelah promosi Growl, para member EXO diijinkan rehat dari rutinitas mereka, namun Kris kabarnya tidak kembali dari Kanada karena bermasalah dengan urusan visa.
Pada saat Kris absen, rumor yang berkembang Kris sedang didekati oleh sejumlah agensi. Ia juga diisukan menjalani proses casting untuk drama Princess Hours (Goong) versi Cina oleh rumah produksi kenamaan Negeri Tirai Bambu tersebut.
Hal ini didukung oleh sebuah pernyataan yang ditulis oleh rumah produksi A yang dirilis pada bulan April,
“Seseorang kembali ke rumah dan ingin terlibat dalam berbagai kegiatan. Setelah berbicara dengannya lewat seorang teman, ia mengatakan bahwa ia adalah penggemar drama Princess Hours dan menonton setiap episodenya di internet,” tulis pernyataan tersebut.
“Jika kami menandatangani kontrak dengannya, hal itu akan menjadi topik utama dan akan ada banyak tanggapan dari para penggemar, namun ketika kami sadari bahwa hal itu akan membawa keributan, kami tidak akan mengungkapkan siapa orang itu sekarang. Kami menyukai sikapnya yang tenang,” ungkapnya.
“Kami tidak akan mengungkapkan apa-apa. Kalian akan mengetahuinya pada saat kami mengaudisi dia untuk Princess Hours musim berikutnya.” imbuhnya
Mengingat kasus Hangeng yang menuai sukses di Cina setelah “putus” dari Super Junior, banyak pihak menduga Kris melakukan hal serupa dan pernyataan rumah produksi di atas semakin mengukuhkan anggapan tersebut.
Salah seorang sumber juga mengungkapkan bahwa Kris sebenarnya ingin mengajukan tuntutan pembatalan kotrak kerja eksklusifnya dengan SME pada 19 April. Namun, mengingat kondisi Korea yang sedang dirudung duka paska insiden tenggelamnya kapal feri Sewol, Kris mengurungkan niatnya sampai akhirnya secara resmi tuntutan itu ia ajukan pada 15 Mei 2014.