RANCAH POST – Arsenal kembali telan pil pahit setelah satu gol bunuh diri di penghujung laga, membuat Arsenal kembali terpuruk. Usai digilas Chelsea, 0-6 akhir pekan lalu, Arsenal kembali dipaksa menelan hasil imbang, 2-2, kala menjamu Swansea City di matchday ke-30.
Padahal, The Gunners sempat comeback dari ketertinggalan di babak kedua dan sempat balik memimpin 2-1. Namun dewi fortuna belum berkenan membiarkan Arsenal bangkit dari kekecewaan di hadapan publik Emirates Stadium.
Agresivitas dilancarkan Arsenal sejak bergulirnya kick off. Menit keempat, sebuah sepakan voli Alex Oxlade-Chamberlain dari luar kotak penalti, bikin deg-degan kubu tim tamu. Namun Michel Vorm di bawah mistar Swansea masih bisa mementahkan.
Seisi Emirates Stadium yang didominasi Gooners – fans fanatik Arsenal, tercengang ketika waktu baru berumur 11 menit. Diawali serangan balik dan crossing dari Neil Taylor, Wilfried Bony memenangkan duel udara dengan Thomas Vermaelen untuk menanduk bola. Wojciech Szczesny terbengong melihat bola merobek gawangnya. 1-0 untuk Swansea!
Tuan rumah coba merespons dengan cepat dan di menit ke-19, jaring gawang The Swans digetarkan Per Mertesacker. Tapi sialnya, hanya jaring luar ketika arah bola tandukannya memanfaatkan umpan sepak pojok, masih melenceng ke sisi luar sarang tim tamu.
Memasuki menit ke-43, Santiago Cazorla yang melewati kawalan Chico Flores, coba melepas tembakan dari dekat garis penalti. Sial! Bola keras tembakannya masih diblok Vorm dengan heroik. Hingga interval perdana bubar, Arsenal tetap tertinggal 0-1 dari Swansea.
Jalannya paruh kedua cenderung monoton di mana Arsenal kesulitan menembus pertahanan tim asal Wales yang menumpuk pemain di garis pertahanan. Situasi berbahaya sempat terjadi di menit ke-49 ketika Michu Pérez ambil tembakan spekulatif. Beruntung, arah bola masih menyamping.
Tim Meriam London benar-benar frustrasi, lantaran terus-menerus membentur tebalnya pertahanan tim tamu. Malah di menit ke-60, sebuah blunder Mathieu Flamini membolehkan Leon Britton mencuri bola untuk diteruskan Jonathan de Guzmán. Namun heading Michu yang menyambut umpan De Guzmán, melambung ke atas mistar.
Keputusan gaffer Arsène Wenger memasukkan Lukas Podolski untuk ditukar dengan Oxlade-Chamberlain, ternyata tak salah. Prinz Poldi – sebutan Podolski, sukses menyamakan skor, 1-1 di menit ke-73, berbekal assist Kieran Gibbs yang menyelinap ke sisi kanan pertahanan Swansea. Satu sontekan Poldi diselesaikan merobek jaring gawang Swansea.
Peran Poldi tak berhenti sampai di situ. Semenit berselang, akselerasinya dari sisi kiri memecah barisan belakang tim tamu untuk kemudian, mengirim umpan yang segera “dimakan” Olivier Giroud di muka gawang. Arsenal balik unggul, 2-1!
Sebagai catatan tambahan, di laga ini pula gelandang anyar Kim Källström melakoni debutnya. Pemain berpaspor Swedia ini merumput dengan seragam Arsenal untuk kali pertama menggantikan Tomáš Rosický di menit ke-79, setelah sebelumnya tertunda untuk tampil akibat cedera punggung.
Saat para pemain Arsenal mengira bisa mengakhiri laga dengan kemenangan, di penghujung laga sekonyong-konyong hadir gol bunuh diri dari Mathieu Flamini, diawali aksi Britton yang menebar situasi berbahaya pada menit ke-90.
Szczesny yang keluar dari sarangnya, sempat menghadang dan bola membentur lututnya. Bola memantul lagi ke kaki Flamini dan seketika meluncur ke gawang sendiri. Sampai bubar, skor 2-2 bertahan dan Arsenal terpaksa hanya mengamankan sebiji poin.