RANCAH POST – Tri Rismaharini atau Risma (Wali Kota Surabaya) digemborkan akan mundur dari jabatannya sebagai wali kota Surabaya. Dikabarkan, Dia tidak tahan dengan intervensi dari partai pengusungnya.
Risma juga tidak cocok dengan Wakil Wali Kota Surabaya terpilih, Wisnu Sakti Buana yang menggantikan Bambang DH. Wisnu diketahui pernah berseteru dengan Risma terkait sejumlah proyek. Bahkan, ketika Risma terpilih pada tahun 2010, meskipun berada dalam naungan partai yang sama, Wisnu pernah menggalang suara untuk memakzulkan Risma. Pada tahun 2010 Wisnu menjabat sebagai Ketua DPRD.
Menurut pengamat politik AS Hikam, Risma sebaiknya tidak perlu mundur dari jabatannya. Sebab, bila Risma mundur justru akan merugikan Partai Pengusungnya dan Risma sendiri. Suara Partai itu akan jeblok di pemilu 2014, terutama di wilayah Surabaya.
“Partai tentunya akan rugi, dia akan dihukum publik pada pemilu 2014 dengan cara tidak dipilih, sedangkan bagi Risma tentunya, publik akan melihat Risma cenderung lebih mementingkan urusan pribadi (personality). dua-duanya rugi bila Risma mundur,” kata mantan Menristek tersebut, Kamis (20/2/2014).
Hikam menyarankan, agar Risma sebaiknya jalan terus. Namun, Risma juga harus membuat sebuah sistem kerja yang bagus untuk menangkal gangguan-gangguan yang menyerangnya. “Dia harus membuat pengawasan yang semakin efektif, sistem yang baik sehingga tidak akan membuka kemungkinan untuk diganggu. Dia tidak perlu takut, jalan terus.” ujar Hikam.