RANCAH POST – Edward J. Snowden, kembali ungkap fakta baru. Dokumen milik Edward menyebut Badan Intelijen Inggris (GCHQ) pernah memata-matai mantan Perdana Menteri Israel dan pejabat senior Israel lainnya.

Informasi ini diperoleh dari dokumen internet (cache files) yang dirilis Snowden. Di situ, tertulis bahwa agen GCHQ pernah menargetkan memata-matai isi surat elektronik milik Ehud Olmert ketika masih menjabat sebagai PM Israel.

Dalam beraksi, GCHQ turut dibantu oleh agen NSA. Bersama-sama, mereka juga membidik komunikasi mantan mantan Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak dan Kepala Stafnya Yoni Koren. Olmert dimata-matai pada Januari 2009, sedangkan komunikasi Barak dan Koren diintai pada bulan selanjutnya.

Dua gedung Kedutaan Besar Israel juga menjadi target penyadapan. Namun tidak disebutkan di mana lokasi gedung Kedubes yang dijadikan target tersebut.

Dokumen Snowden tersebut telah dilihat oleh tiga media asing dan salah satu majalah Jerman. Olmert mengatakan alamat surel yang diduga disadap GCHQ memang digunakan untuk berkirim surel dengan kantornya.

Namun informasi yang beredar di dalam akun Olmert itu, menurut dia tidak mengandung sedikitpun informasi rahasia. Masalah sensitif dibicarakan secara privat dan tidak melalui surel.

“Upaya penyadapan tidaklah mengejutkan. Saya baru terkejut apabila agen intelijen AS di Israel berusaha menyadap komunikasi telepon perdana menteri,” kata Olmert.

Sementara Ehud Barak menolak berkomentar mengenai terungkapnya pemberitaan ini. Namun dia terkesan menganggap enteng penyadapan terhadapnya.

Share.

Leave A Reply