RANCAH POST – Yamaha harus terima dua kekalahan sekaligus musim MotoGP 2013, baik di kategori pabrikan maupun di klasemen pembalap. Kendati begitu, tim Yamaha tetap menganggap 2013 sebagai musim yang sukses.
Di klasemen tim, Factory Yamaha tertinggal delapan poin dari Repsol Honda. Di kategori pembalap, Lorenzo pun hanya selisih empat poin dari sang rookie, Marc Márquez. Setelah sempat menjalani start yang terbilang positif, titik balik Yamaha terjadi di paruh musim tatkala Lorenzo harus dihadang cedera di Assen dan Sachsenring.
“Kami melihat 2013 sebagai musim yang sukses. Kami memang tak memenangkannya di akhir tahun ini dan itu merupakan suatu kekecewaan, tapi kami hanya tertinggal empat poin,” ujar Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, sebagaimana dilansir Eurosport, Selasa (3/12/2013).
“Musim ini bukan musim yang mudah. Kami mengawali race pertama dengan podium satu-dua dan kemudian hasil sedikit menurun dengan diikuti cederanya Jorge pada pertengahan musim di Assen dan Sachsenring. Kondisi itu benar-benar jadi titik balik untuk musim 2013,” lanjutnya.
Tapi dalam hal performa, Jarvis tak melihat timnya ketinggalan jauh dari Honda – malah terkesan sanggup menyamai level penampilan tim rivalnya itu dan bahkan, sukses mengklaim sembilan seri, termasuk lima race dalam tujuh seri pamungkas. Jarvis pun pede bahwa MotoGP 2014, akan kembali di dominasi Yamaha dan Honda dengan mengantarkan Lorenzo vs Márquez lagi sebagai penantang gelar terdepan.
“Dalam hal performa motor, kami memenangkan seri dengan jumlah yang sama dengan Honda, jadi kami bisa bilang bahwa performa kami selevel dan sama besarnya terkait peluang juara. 2014, akan kembali jadi pertarungan yang berat dan menurut saya, persaingan paling ketat akan kembali menghadirkan Honda vs Yamaha dan Marquez vs Lorenzo lagi,” imbuh Jarvis.
“Soal performa motor, kami masih harus meningkatkan potensinya lagi di semua area karena kami tahu saingan kami akan melakukan hal yang sama. Kami harus kembali jadi yang terdepan dan menjaga para pembalap kami dalam kondisi bugar dan termotivasi penuh,” tambahnya lagi.
“Tentu kami lebih senang (selalu) jadi yang terdepan, tapi raihan runner-up dengan performa yang bagus, sudah luar biasa buat kami. Sepanjang tahun ini, kami memenangkan sembilan seri; delapan dimenangkan Jorge dan satu dimiliki Valentino (Rossi) di Assen. Kami cukup senang dengan musim ini karena kami juga lima kali menang dalam tujuh seri terakhir. Kami gagal mempertahankan gelar tapi kami akan kembali merebutnya tahun depan,” tutup Jarvis.