RANCAH POST – Edward Snowden akhirnya meninggalkan daerah transit Bandara Sheremetyevo, Moskow, Rusia dan diberikan suaka oleh Pemerintah Presiden Vladimir Putin. Namun langkah Rusia ini menimbulkan kemarahan AS.
Menurut pernyataan dari pengacara Snowden, Anatoly Kucherena, kliennya saat ini sudah keluar dari bandara setelah Pemerintah Rusia memberikan suaka selama satu tahun. Langkah ini menunjukkan bahwa Rusia tidak ragu-ragu menjaga konflik dengan AS.
“Keberadaan Snowden saat ini akan tetap disembunyikan atas alasan keselamatan,” ujar Kucherena, seperti dilansir di BBC, Jumat (2/8/2013).
Snowden sudah bersembunyi di Bandara Sheremetyevo, sejak tiba dari Hong Kong 23 Juni lalu. AS menuntut Rusia untuk mengembalikan mantan analis sistem NSA tersebut.
Mengenai masalah ini, Gedung Putih mempertimbangkan ulang pertemuan antara Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin, bulan depan. AS ingin Snowden diekstradisi dan diadili atas membocorkan rahasia negara.
Obama sebelumnya sudah dijadwalkan untuk menemui Putin di sela-sela pertemuan G20 pada awal September di St. Petersburg.
“Kami sangat kecewa dengan Pemerintah Rusia, meskipun jelas permintaan kami untuk Rusia mengekstradisinya. Kami akan membawa Snowden untuk diadili di negara kami,” jelas Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney.